Madrid, Beritasatu.com- Lebih dari 4.000 migran tewas atau hilang saat mencoba mencapai Spanyol melalui laut pada 2021. Seperti dilaporkan AFP, Senin (3/12/2021), kelompok hak asasi migran menyatakan jumlah itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020.
Kedatangan migran di Kepulauan Canary Spanyol di Atlantik telah meningkat sejak akhir 2019 setelah peningkatan patroli di sepanjang pantai selatan Eropa secara dramatis mengurangi penyeberangan ke benua itu melalui Mediterania.
Rute laut Mediterania ke Spanyol penuh dengan bahaya karena arus yang kuat dan jarak yang lebih jauh.
Sebanyak 4.404 migran tewas atau hilang dalam upaya mencapai Spanyol tahun lalu, naik dari 2.170 pada 2020. Data itu diungkap organisasi non-pemerintah Spanyol Caminando Fronteras, yang melacak data dari kapal-kapal yang dalam kesulitan.
Data kematian migran 2021 adalah jumlah tahunan tertinggi sejak grup tersebut mulai membuat rekor pada tahun 2015.
Mayat sebagian besar migran, 94 orang, tidak pernah ditemukan sehingga dianggap hilang. Lebih dari 90% kematian atau penghilangan tahun lalu, 4.016 kasus, terjadi selama upaya mencapai Kepulauan Canary Spanyol.
Rute terpendek ke Eropa adalah lebih dari 100 km dari pantai Maroko.
“Ada angka yang menyakitkan,” kata Maria Gonzalez Rollan, salah satu penulis laporan tahunan, mengatakan pada konferensi pers.
Rollan mengatakan rute migrasi ke Spanyol menjadi lebih "feminin", dengan 628 wanita dan 205 anak-anak di antara migran yang meninggal atau hilang tahun lalu ketika mencoba mencapai negara itu.
Angka-angka dari LSM tersebut jauh lebih tinggi daripada angka-angka dari Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi (IOM) yang telah menghitung 1.279 kematian atau penghilangan migran dalam perjalanan mereka ke Spanyol dari Afrika utara tahun lalu.
Setidaknya 37.385 migran tiba di Spanyol melalui laut tahun lalu, menurut angka kementerian dalam negeri Spanyol, sedikit kurang dari 38.014 yang tiba pada tahun 2020.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com