Stockholm, Beritasatu.com- Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson menuai kecaman karena mempekerjakan imigran ilegal. Seperti dilaporkan RT, Senin (10/1/2022), Andersson telah menjadi target pengawasan yang meningkat oleh media dan lawan politik setelah pembersih migran ilegal ditemukan bekerja di rumahnya.
Menurut surat kabar Expressen, yang merupakan yang pertama menyampaikan berita selama akhir pekan, beberapa hari sebelum Natal di vila perdana menteri di Nacka, polisi menahan seorang wanita muda asal Nikaragua. Seharusnya perempuan itu dideportasi sebagai imigran ilegal dan karena itu ditahan sesuai aturan otoritas Swedia sejak musim gugur 2021.
Penemuan itu benar-benar tidak terduga. Petugas kebersihan secara tidak sengaja mengaktifkan alarm pencurian yang mendorong polisi untuk pergi dan memeriksa rumah dan dokumen semua orang.
Dikonfirmasi oleh surat kabar, Andersson, yang menjadi perdana menteri pada bulan November, awalnya menolak berkomentar. Namun Andersson mengonfirmasi bahwa dia telah kehilangan kontak dengan perusahaan pembersih, yang katanya telah menyesatkannya mengenai status karyawan.
Perdana Menteri Sosial Demokrat, yang telah menggunakan layanan perusahaan kebersihan selama beberapa tahun, menambahkan bahkan "orang yang ingin melakukan hal yang benar" dapat ditipu oleh perusahaan yang "tidak jujur".
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson telah menjadi target pengawasan yang meningkat oleh media dan lawan politik setelah pembersih migran ilegal ditemukan bekerja di rumahnya.
Namun, penjelasan Andersson tampaknya tidak didengar. Politisi dan media oposisi dengan cepat mengingat pidato pelantikan Andersson, saat dia meminta orang untuk melakukan apa pun untuk memerangi kejahatan.
Kisah pembersih imigran di rumah Andersson menjadi viral di media sosial Swedia, sementara surat kabar berlomba untuk mengungkap lebih banyak detail tentang perusahaan pembersih, manajemennya, dan pengaturan keamanan perdana menteri.
Tobias Billstrom dari Partai Moderat menyatakan keprihatinan atas keadaan keamanan nasional di negara saat perdana menteri tidak mengetahui status petugas kebersihannya sendiri.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com