Paris, Beritasatu.com- Wabah Covid-19 terus memburuk di Prancis, dengan 464.769 kasus baru terdeteksi dalam 24 jam terakhir. Seperti dilaporkan Xinhua, Rabu (19/1/2022), jumlah kasus itu diumumkan oleh badan kesehatan masyarakat Prancis pada Selasa. Jumlah kasus tersebut memecahkan rekor harian sebelumnya 368.149 kasus.
Badan tersebut menyatakan bahwa 3.881 pasien Covid-19 dirawat di perawatan intensif, terhitung lebih dari 70 persen dari kapasitas sistem kesehatan Prancis saat ini.
Pada Selasa, Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan dua langkah baru yang memberikan bantuan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang telah berjuang karena pandemi.
Langkah pertama akan membantu perusahaan kecil (dengan kurang dari 250 karyawan) yang kehilangan lebih dari 30 % dari omzet mereka pada Desember 2021 dan Januari 2022, dengan menutupi 20 % dari kontribusi sosial mereka.
Langkah yang kedua menyangkut perusahaan yang kehilangan lebih dari 65% dari omzet mereka, dan telah meminta karyawan untuk bekerja paruh waktu.
Perusahaan-perusahaan itu akan dibebaskan dari biaya yang biasanya dibayarkan oleh majikan untuk staf tetap, dan juga akan menerima bantuan yang setara dengan 20% dari pembayaran kontribusi sosial mereka.
Pada 16 Januari, Majelis Nasional Prancis mengadopsi undang-undang izin vaksin, yang membuat izin itu wajib bagi orang yang berusia di atas 16 tahun untuk memasuki tempat-tempat umum.
Anak-anak berusia antara 12 dan 15 tahun tidak wajib memiliki izin vaksin, tetapi harus menunjukkan izin kesehatan.
Menurut satu penelitian yang diterbitkan pada Selasa oleh Economic Analysis Council, izin kesehatan telah memungkinkan Prancis untuk mencegah 4.000 kasus kematian terkait Covid-19.
Pemerintah Prancis berharap untuk mengadopsi undang-undang pengesahan vaksin pada Jumat (21/1), jika menerima lampu hijau dari Dewan Konstitusi, otoritas konstitusional tertinggi negara itu.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com