Washington, Beritasatu.com- Pakar Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan warga yang tidak divaksin Covid-19 berisiko terinfeksi Omicron. Seperti dilaporkan RT, Fauci mengaku “sangat yakin” bahwa kasus Omicron di AS akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari 2022.
“Anda tidak pernah ingin terlalu percaya diri saat berhadapan dengan virus ini,” kata Fauci dalam satu wawancara ABC pada hari Minggu.
Fauci telah menjadi salah satu pendukung utama untuk vaksinasi dan vaksin penguat Covid-19, tetapi ia mengakui bahwa tingkat vaksinasi yang bervariasi di seluruh negeri tidak akan secara signifikan mempengaruhi tingkat infeksi Omicron di AS.
Beberapa daerah, bagaimanapun, mungkin menghadapi "sedikit lebih banyak rasa sakit dan penderitaan dengan rawat inap di daerah-daerah di negara yang belum sepenuhnya divaksinasi atau belum mendapat vaksin penguat.
Fauci mengklaim prediksinya berdasarkan data dari negara lain seperti Israel, Afrika Selatan, dan Inggris.
“Mereka telah mencapai puncaknya dan [sedang] mulai turun agak tajam,” kata pejabat kesehatan itu, memprediksi perubahan haluan segera di seluruh AS.
Penasihat kesehatan Gedung Putih ini telah menekankan bahwa vaksinasi dapat mencegah efek samping yang lebih serius dari Omicron.
Begitu kasus berada di bawah area kendali tertentu, kata Fauci, Covid pada dasarnya dapat diintegrasikan ke dalam infeksi pernapasan umum yang telah dipelajari untuk hidup bersama.
Kehadiran Fauci yang terus-menerus selama pandemi Covid telah menyebabkan perbedaan tajam dalam opini publik, dengan pejabat kesehatan yang kontroversial melakukan polling di luar Demokrat, mirip dengan Presiden Joe Biden. Fauci membuat marah para pengkritiknya sekali lagi pada Minggu, setelah menyarankan beberapa suntikan vaksin penguat usai vaksinasi lengkap.
Fauci mengatakan "daya tahan" yang tepat dari penguat mRNA ketiga atau "peningkatan suntikan kedua" dari vaksin Johnson & Johnson tidak diketahui.
Namun Fauci mengklaim "peningkatan dosis ketiga" akan dapat memiliki lebih banyak daya tahan dan "perlindungan". melawan penyakit parah” berkat data yang dikumpulkan dari vaskin penguat pertama.
“Kami mungkin perlu meningkatkan lagi. Itu sepenuhnya bisa dibayangkan, ”kata Fauci, bersikeras dia tidak ingin situasi saat orang dibuat untuk mendapatkan suntikan vaksin penguat setiap enam bulan, alih-alih mengandalkan vaksin penguat yang lebih tahan lama untuk bertahan lebih lama.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com