Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Center of Digital Economy and SMEs Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eisha M Rachbini mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.
Menurut Eisha, jangan langsung tergiur dengan penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat. Harus diingat prinsip bahwa semakin tinggi tingkat pengembaliannya, maka risiko dari investasi tersebut juga akan semakin besar.
“Dalam berinvestasi, kita harus memahami teori high risk high return. Artinya semakin tinggi tingkat pengembaliannya, resikonya juga akan semakin tinggi. Ini yang terkadang tidak dipahami masyarakat. Langsung tergiur dengan janji untung yang tinggi, tetapi tidak melihat ada risiko yang bisa saja ditanggungnya,” kata Eisha kepada Beritasatu.com, di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Eisha mengatakan, penting sekali masyarakat memahami produk-produk keuangan dan investasi, sehingga tidak mudah tergiur penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat.
“Terkait literasi keuangan masyarakat, sebenarnya ada beberapa poin. Mulai dari harus tahu tentang produk keuangannya, jenis-jenisnya, manfaatnya, dan tentu saja resikonya. Jadi pemahamannya harus luas, tidak sekedar melihat untungnya saja,” kata Eisha.
Hal yang sama juga berlaku ketika ingin meminjam uang di platform pinjaman online (pinjol). Harus dipahami bagaimana aturan bunganya dan juga jangka waktunya. Yang juga sangat penting, harus dipastikan pinjol tersebut legal atau terdaftar dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara, ekonom Indef Nailul Huda juga menyampaikan, agar masyarakat tidak terjerat penawaran investasi bodong, hal utama yang harus diperhatikan yakni investasi tersebut harus legal dan logis.
“Penting sekali untuk melihat legalitas dari sebuah investasi. Jangan sampai tergiur dengan keuntungan yang tidak logis. Maka legal dan logis menjadi kunci untuk berinvestasi,” kata Nailul Huda.
Huda juga mengingatkan, jangan menggunakan dana hutang apabila ingin berinvestasi, terlebih investasi yang resikonya tinggi. Apalagi meminjam di pinjaman online (pinjol) bunganya cukup tinggi, walaupun proses administrasinya lebih mudah.
"Jadi harus diperhatikan kebutuhan dan kemampuan pembayaran dalam meminjam uang di pinjol,” pesan Huda.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com