Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia mendorong percepatan investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan hasil kerja sama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dengan Posco, yakni PT Krakatau Posco. Investasi yang dimaksud yakni perluasan kapasitas produksi dan produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan urgensi untuk mempercepat progres investasi Posco tahap II bersama PT Krakatau Steel serta investasi Posco pada konsorsium proyek grand package industri baterai listrik terintegrasi dengan total nilai investasi mencapai US$ 9,8 miliar.
“Saat ini kita fokus percepat implementasinya. Untuk itu, proses negosiasi dengan pemerintah sebaiknya melibatkan seluruh anggota konsorsium agar bisa diputuskan cukup dengan satu kali rapat,” tegas Bahlil, di Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Bahlil juga mengapresiasi perkembangan proyek perluasan investasi Posco di Indonesia yaitu produksi baja untuk rangka kendaraan listrik yang dilakukan oleh PT Krakatau Posco.
Ia juga menegaskan, bahwa Kementerian Investasi sangat serius dan berkomitmen untuk membantu agar proyek investasi berjalan dengan baik.
“Produksi baja Krakatau Posco bisa menjadi basis bahan baku bagi penetrasi pasar electric vehicle atau kendaraan listrik di Asia Tenggara dan global ke depannya. Apalagi dengan adanya minat perusahaan produsen EV yang akan masuk ke Indonesia seperti Foxconn, misalnya,” ujar Bahlil.
Sebagai informasi, kerjasama tersebut sebelumnya telah ditandatangani oleh perseroan sejak 28 Juli 2022 lalu telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dengan PT Krakatau Steel dan Posco di Seoul, Korea Selatan, yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka fasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.
Nilai investasi fase ke-2 dari Posco dan Krakatau Steel ini mencapai US$ 3,5 miliar atau setara Rp 52,4 triliun, yang akan dimulai pada tahun 2023. Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan dalam rangka fasiltiasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Presiden Direktur Posco Jeong Tak menjelaskan bahwa saat ini telah dilakukan investasi barang modal yang akan menjadi dasar untuk masuk ke pasar EV dan otomotif di kawasan Asia Tenggara. Jeong mengharapkan fasilitasi terkait perizinan dan insentif untuk mendukung perkembangan investasi tersebut.
Sementara itu, terkait dengan progres konsorsium, Jeong menyatakan masih terdapat negosiasi yang belum selesai dan akan segera diputuskan dalam waktu dekat.
“Kami berterimakasih atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM. Sekembalinya kami ke Korea nanti, kami akan sampaikan segera kepada seluruh anggota konsorsium terkait perhatian dari Bapak Menteri untuk percepatan progres investasi Grand Package,” kata Jeong.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily