ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

AAJI Akui Penurunan Pendapatan Premi Unit Link Berlanjut

Penulis: Prisma Ardianto | Editor: FER
Rabu, 23 November 2022 | 22:50 WIB
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2022, di Jakarta, Rabu 23 November 2022. 
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III-2022, di Jakarta, Rabu 23 November 2022.  (Beritasatu Photo/Prisma Ardianto)

Jakarta, Beritasatu.com - Pendapatan premi asuransi jiwa dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link menurun 11,1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 82,91 triliun sampai kuartal III 2022. Namun demikian, produk ini masih menjadi penyokong pendapatan premi dengan kontribusi 57,7%.

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon mengakui produksi premi unit link tengah melemah. Namun, produk ini masih menjadi kontributor utama bagi industri asuransi jiwa, mengingat produk yang dipasarkan masing-masing perusahaan cukup variatif atau tidak hanya terbatas pada unit link.

"Kami melihat industri asuransi jiwa melakukan penyeimbangan dalam strategi marketing, distribusi produk, sehingga unit link masih menjadi utama. Sementara nasabah punya pilihan produk yang lain. Kalau dulu memang porsi unit link lebih dominan. Kami menyikapinya positif," ungkap Budi Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III 2022, di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, kontribusi premi sebesar 42,3% berasal dari produk asuransi jiwa tradisional. Produk ini mencatatkan premi sebesar Rp 60,83 triliun sampai kuartal III 2022, meningkat 8,5% (yoy).

"Hal ini menjadi gambaran bahwa saat ini masyarakat Indonesia semakin banyak yang menyadari adanya pilihan, baik itu PAYDI maupun tradisional dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing," jelas Budi.

Budi mengatakan, dengan perolehan tersebut, total pendapatan premi asuransi jiwa dibukukan mencapai Rp 143,75 triliun atau turun 3,8% (yoy) hingga kuartal III 2022. Namun, pendapatan premi dari bisnis syariah, tradisional asuransi kumpulan serta pembayaran reguler masih mencatatkan pertumbuhan.

Adapun berdasarkan tipe pembayaran, premi tunggal menurun 9,1% menjadi Rp 69,78 triliun. Sedangkan premi reguler naik tipis 1,9% menjadi Rp 73,97 triliun sampai kuartal III 2022.

Menurut Budi, pendapatan premi reguler konsisten meningkat sejak awal tahun 2022. "Ini mengindikasikan masyarakat semakin memahami asuransi jiwa untuk proteksi jangka panjang. Sedangkan bagi perusahaan, peningkatan premi reguler sangat disambut baik untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan," ungkap Budi.

Bagikan

BERITA TERKAIT

DRiM 2023: Transformasi Teknologi untuk Masa Depan Industri Asuransi

DRiM 2023: Transformasi Teknologi untuk Masa Depan Industri Asuransi

EKONOMI
Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

Sempat Disindir Jokowi, NIM Perbankan September Masih Tinggi Capai 4,85%

EKONOMI
Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

Sri Mulyani Beberkan Kriteria Rumah yang Dapat Gratis PPN

EKONOMI
Rupiah 3 November 2023 Menguat Signifikan ke Rp 15.700-an, Ini Pemicunya

Rupiah 3 November 2023 Menguat Signifikan ke Rp 15.700-an, Ini Pemicunya

EKONOMI
IHSG pada Perdagangan 3 November 2023 Ditutup Naik 37 Poin ke 6.788

IHSG pada Perdagangan 3 November 2023 Ditutup Naik 37 Poin ke 6.788

EKONOMI
OJK Cabut Izin Usaha Indosurya Life, Henry Surya Diperintahkan Ganti Rugi

OJK Cabut Izin Usaha Indosurya Life, Henry Surya Diperintahkan Ganti Rugi

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT