Chicago, Beritasatu.com - Harga emas naik di atas level kunci US$ 1.750 per ons pada Kamis (24/11/2022) mengkonsolidasikan kenaikan setelah risalah pertemuan terbaru Federal Reserve AS (The Fed) mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lambat.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi US$ 1.755,73 per ons dan harga emas berjangka AS menguat 0,6% menjadi US$ 1.755,90.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung mengangkat daya tarik emas dibandingkan aset berbunga lainnya. Suku bunga tinggi telah mempertahankan status tradisional emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi tinggi karena hal itu menyebabkan biaya peluang lebih tinggi untuk menahan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Risalah pertemuan The Fed pada 1-2 November menunjukkan bahwa mayoritas pembuat kebijakan Fed sepakat segera memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Fed fund futures sekarang memperkirakan peluang 85% untuk kenaikan 50 basis poin (bps) pada pertemuan Desember, setelah empat kali kenaikan 75 bps berturut-turut.
Hal lain yang mendorong emas dan logam mulia adalah pelemahan dolar setelah risalah Fed. Penurunan dolar membuat emas lebih murah untuk pembeli di luar negeri.
"Namun emas di pasar spot dapat mengakhiri rebound di sekitar resistensi teknis US$ 1.757 per ons dan melanjutkan penurunan setelahnya," kata analis teknikal Reuters Wang Tao.
Aktivitas pasar kemungkinan besar akan relatif teredam oleh liburan Thanksgiving AS.
Sementara permintaan emas fisik di Asia tetap lemah minggu ini. Pembelian di pusat utama Tiongkok semakin berkurang karena pembatasan baru Covid-19 meredupkan aktivitas.
Sedangkan harga perak di pasar spot naik 0,5% menjadi US$ 21,62 per ons, platinum bertambah 0,3% menjadi US$ 999,38, dan paladium naik 0,7% menjadi US$ 1.894,75.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: CNBC