ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

UMKM Kuliner Tumbuh Lebih Cepat di Platform Daring

Penulis: Unggul Wirawan | Editor: WIR
Jumat, 25 November 2022 | 12:31 WIB
Ilustrasi UMKM yang memanfaatkan platform GoFood.
Ilustrasi UMKM yang memanfaatkan platform GoFood. (Handout)

Jakarta, Beritasatu.com- Berjualan melalui platform online food delivery (OFD) terbukti memperluas jangkauan ke pelanggan dan menambah jumlah pesanan, sehingga meningkatkan omzet UMKM. Pelaku UMKM kuliner tetap mengalami keuntungan secara finansial 97,7% dan omzetnya tetap naik 93,3%.

"Platform digital OFD terbukti mempercepat pertumbuhan penjualan UMKM hingga 1,9 kali lipat dibandingkan hanya berjualan secara offline. Lebih dari 95% UMKM menilai kemitraan dengan skema biaya layanan (komisi) tetap menguntungkan dan memberikan nilai tambah sehingga dinilai sepadan dengan biaya yang dikeluarkan," ujajr CEO dan Founder Alvara Research, Hasanuddin Ali, di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Hasan mengungkap hasil penelitian bertema Digitalisasi UMKM: Dampak Platform Digital terhadap UMKM Kuliner" yang dilakukan oleh Alvara Research Center. Penelitian ini menyoroti secara mendalam tentang peran layanan OFD sebagai katalis digitalisasi UMKM dan dampaknya terhadap bisnis mereka.

Hasanuddin Ali menjelaskan, UMKM kuliner termasuk salah satu sektor terbesar yang ada di Indonesia, dengan kontribusi sekitar 41 persen dari total PDB sektor ekonomi kreatif.

ADVERTISEMENT

"Namun, persaingan di sektor kuliner saat ini cukup ketat sebagai dampak dari barrier to entry yang rendah. Oleh karena itu, pengusaha UMKM kuliner butuh berbagai upaya untuk mengembangkan usahanya seperti melalui operasional bisnis yang lebih efisien serta jangkauan ke pelanggan yang lebih luas. Berjualan online melalui kemitraan dengan platform OFD menjadi solusi yang tepat," paparnya.

Dalam penelitian tersebut, Alvara menemukan berbagai fakta menarik mengenai dampak digitalisasi pada UMKM kuliner. Secara rata-rata, platform OFD menyumbang lebih dari setengah (56,8%) omzet UMKM yang bermitra dengan platform.

Hasan memaparkan, guna membuktikan manfaat platform OFD lebih jauh, Alvara juga melakukan perbandingan melalui wawancara mendalam kepada 11 pengusaha UMKM kuliner, diantaranya Mie Ayam Yamin Pink Tebet dan Siomay Abu Tebet Timur yang awalnya berjualan secara offline kemudian berjualan secara online. Hasilnya, platform OFD membantu usaha mereka tumbuh lebih cepat dibandingkan hanya berjualan secara offline.

"Dulu kami hanya jualan di sini (secara offline) saja, barulah gabung online dan alhamdulilah omzet jadi lebih banyak," tutur Nur, pemilik Mie Ayam Pink.

Lebih jauh, ternyata pada saat para UMKM kuliner mengembangkan bisnis di OFD, mereka memahami perlu adanya biaya komisi untuk mendukung usaha mereka sekaligus mengembangkan bisnis platform digital OFD.

"Salah satu temuan menarik kami lainnya adalah mayoritas UMKM kuliner yang menjadi mitra usaha OFD tidak keberatan dengan skema kemitraan dan pengenaan komisi atau yang disebut biaya layanan. Menurut para pelaku UMKM kuliner, skema kemitraan dengan platform membawa banyak manfaat bagi bisnisnya dan pengenaan komisi sepadan dengan manfaat-manfaat yang mereka terima," ungkap Hasan.

Penelitian menemukan bahwa mayoritas UMKM kuliner mitra platform OFD menilai biaya komisi dari platform OFD baik (95%) dan sudah sesuai (94,2%). Menurut Hasan, berdasarkan penelitiannya, skema kemitraan antara UMKM kuliner dengan platform OFD tidak menggerus keuntungan mitra UMKM meski ada potongan per transaksi yang harus dibayarkan ke platform selaku penyedia layanan.

"Berbeda dari narasi yang sebelumnya beredar di masyarakat, UMKM kuliner yang kami survei menyatakan ada tiga keuntungan utama yang mereka dapatkan dari biaya komisi yang mereka bayar, yaitu program promosi, subsidi ongkir, serta manfaat dari pengembangan platform," kata Hasan.

Ketiga keuntungan itu dianggap memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan omzet penjualan UMKM kuliner. Lebih lanjut, Hasan menyampaikan penelitian juga menelaah mengenai platform OFD yang dianggap memberikan paling banyak keuntungan bagi mitra UMKM kuliner. Hasilnya, GoFood dari Gojek menduduki posisi pertama, diikuti oleh GrabFood dari Grab dan Shopee Food dari Shopee.

Menurut para mitra UMKM kuliner yang disurvei, GoFood tetap lebih unggul disbanding platform lainnya, antara lain pada aspek "pengembangan platform yang semakin baik", "membuat bisnis mereka paling efisien", "menawarkan program pelatihan kewirausahaan", "memiliki biaya layanan (komisi) paling adil", serta ‘platform yang paling sering digunakan untuk membuat promo mandiri’. Selain itu, GoFood dan GrabFood bersaing ketat pada aspek ‘layanan bantuan mitra’"

"Hampir seluruh mitra UMKM kuliner (96,5%) yang disurvei menyatakan akan terus melanjutkan kemitraan dengan platform OFD, karena mereka mengatakan sudah merasakan langsung manfaat dari kemitraan bersama platform OFD. Bahkan, 1 dari 3 mitra UMKM kuliner akan secara aktif merekomendasikannya kepada sesama pelaku UMKM kuliner lainnya," tutup Hasan.

Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan riset kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan di Agustus hingga Oktober 2022, melalui wawancara tatap muka terhadap 1.948 responden UMKM kuliner yang bermitra dengan platform OFD seperti GoFood, GrabFood dan Shopee Food di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Polda Jatim Bongkar Order GoFood Fiktif Rp 2,2 Miliar, Begini Modusnya

Polda Jatim Bongkar Order GoFood Fiktif Rp 2,2 Miliar, Begini Modusnya

NUSANTARA

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT