MGRO Kejar Target Pendapatan Rp 8 T hingga Akhir Tahun 2022
Jakarta, Beritasatu.com - Emiten kelapa sawit, PT Mahkota Group (MGRO) menargetkan pendapatan Rp 8 triliun hingga akhir tahun 2022, atau setidaknya melampaui pendapatan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Mahkota Group Tbk Usli mengatakan, target pendapatan tersebut juga diiringi dengan target laba bersih yang dicanangkan menjadi Rp 100 miliar sampai akhir tahun ini.
"Namun, penetapan target itu sangat tergantung kepada keadaan-keadaan harga internasional RBDPO maupun di CPO,” tutur Usli dalam acara paparan publik MGRO, di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Berdasarkan infromasi laporan keuangan perseroan, target kinerja MGRO melampaui angka realisasi kinerja pada tahun 2021 lalu. Perseroan membukukan pendapatan Rp 7,31 triliun dengan laba bersih tahun berjalan Rp 89,78 miliar serta laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 78,53 triliun di tahun 2021.
"Adapun untuk mencapai kinerja tahun ini, MGRO telah memacu produktivitas di sepanjang tahun berjalan , dengan produksi semua lini produk MGRO di periode Januarihingga Oktober 2022 mengalami kenaikan dibanding periode sama tahun lalu seturut upaya ini,” ungkap Usli.
Secara rinci kenaikan terjadi di produksi crude palm oil (CPO) MGRO yang mengalami kenaikan 16,5% yoy dari semula 194.000 ton di Januari-Oktober 2021 menjadi 226.149 ton di Januari-Oktober 2022.
Kemudian, produksi refined bleached deodorized palm oil (RBDPO) MGRO naik 13,8% yoy dari semula 254.976 ton di Januari-Oktober 2021 menjadi 290.354 ton di Januari-Oktober 2022.
"Volume produksi dan penjualan dari Januari hingga Oktobr 2022 disumbang paling besar dari volume produksi dan penjualan lokal sebesar 76%,sedangkan segmen pasar ekspor sebesar 24%,” tuturnya.
Peningkatan juga diiringi dengan kenaikan pada produksi palm fatty acid distillate (PFAD) yang tumbuh 21,5% yoy dari 13.551 ton di Januari - Oktober 2021 menjadi 16.465 ton di Januari-Oktober 2022, maupun pada produk-produk lain yaitu palm kernel (PK), palm kernel expeller (PKE), dan palm kernel oil (PKO).
Namun, penjualan CPO MGRO menciut di 10 bulan pertama tahun 2022. MGRO mencatatkan penjualan CPO MGRO pada Januari-Oktober 2022 hanya mencapai 90.097 ton, turun 41,3% dibanding realisasi penjualan Januari-Oktober 2021 yang mencapai 154.469 ton.
Begitu pula dengan penjualan PK yang menyusut 42,0% yoy dari semula 42.969 ton di Januari-Oktober 2021 menjadi 24.887 ton di Januari-Oktober 2022.
Sementara itu, volume penjualan pada lini produk lainnya masih mengalami kenaikan. Secara rinci, penjualan RBDPO MGRO naik 6,2% yoy dari semula 251.004 ton di Januari-Oktober 2021 menjadi 266.637 ton di Januari-Oktober 2022.
"Sedangkan prospek kelapa sawit di tahun 2023 perseroan tetap optimis ditengah resesi global yang akan menjadi tantangan global tetapi perseroan yakin harga akan tetap stabil dengan demand yang tetap tinggi , baik di dalam negeri bahkan luar negeri,”tutupnya.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Juri Gagal Bersidang, Keputusan Dakwaan ke Donald Trump Mundur
Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Pangan Stabil Saat Ramadan
Lembata NTT Diguncang Gempa 5,1 M, Tak Berpotensi Tsunami
Empat Jurus Jitu Mengatur Keuangan saat Bulan Ramadan
Harga Emas Melonjak 0,4% karena Kenaikan Suku Bunga Fed

Minyak Naik 2% Terdorong Pelemahan Dolar AS
2 menit yang laluPasar Asia Jatuh Menyusul Kenaikan Suku Bunga AS
32 menit yang laluErick Thohir Takes Lead in Vice President Candidate Survey
21 jam yang laluB-FILES
Mendag Jamin Harga Bahan Pokok Pangan Stabil Saat Ramadan


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno