Jakarta, Beritasatu.com - Pabrik Semen Indarung I dan PLTA Rasak Bungo milik PT Semen Padang didorong untuk ditetapkan sebagai World Heritage oleh Unesco. Kedua tempat bersejarah ini menyimpan banyak memori perjuangan rakyat Minang pada masa penjajahan dan telah berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi VI DPR yang membidangi BUMN Rieke Diah Pitaloka dalam orasi budaya pada acara Indarung Arts Market Festival 2022 di Pabrik Indarung I belum lama ini.
Rieke Diah Pitaloka menyampaikan bahwa infrastruktur yang baik adalah salah satu amanat konstitusi untuk kesejahteraan rakyat. Pembangunan infrastruktur membutuhkan semen sebagai kebutuhan dasar dalam setiap pembangunan fisik. "Semen adalah material vital yang dibutuhkan untuk mengeskplorasi potensi ekonomi, menjadi kekuatan ekonomi yang pada pasal 33 konstitusi kita dinyatakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Rieke Diah Pitaloka.
Berdiri sejak 1910 dan menjadi pabrik semen pertama di Indonesia, Pabrik semen Indarung I menjadi bagian sejarah pembangunan di Indonesia. Pada awal era kemerdekaan, Pabrik Indarung I menjadi bagian persiapan pelaksanaan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang dirumuskan oleh Soekarno bersama bersama Dewan Perancang Nasional (Depernas, sekarang Bappenas) yang terdiri dari 513 orang pendiri bangsa menuju Indonesia menjadi negara industri.
Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, sebagai bagian persiapan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, Pabrik Indarung I dinasionalisasi oleh pemerintah sebagai aset negara pada 1958. Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana pun dinyatakan dijalankan berdasarkan Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960.
Untuk mengabadikan memori akan besarnya jasa bangunan bersejarah ini, Rieke Diah Pitaloka yang juga dikenal sebagai aktivis budaya menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan pabrik semen pertama dan tertua di Indonesia itu untuk ditetapkan sebagai World Heritage oleh Unesco. “Saya tidak mau Indarung hilang dari sejarah. Saya tidak mau Indarung dilupakan. Saya butuh energi, semangat, dan kecintaan tanah air yang terekam di besi berkarat Indarung,” ujar Rieke Diah Pitaloka.
Rieke berencana melakukan perjumpaan kebudayaan bersama Indarung Heritage Society untuk merintis tim kecil memperjuangkan arsip Indarung sebagai memori kolektif bangsa yang akan ditetapkan Arsip Nasional.
Pabrik semen Indarung I dan PLTA Rasak Bungo mulai didaftarkan PT Semen Padang, tertanggal 28 Oktober 2022 menjadi Cagar Budaya Kota Padang dan Peringkat Provinsi pada 10 November 2022. Saat ini sedang proses untuk menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasional, untuk selanjutnya akan dilakukan pengurusan sebagai situs warisan budaya dunia dari Unesco.
Pabrik semen Indarung I didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 18 Maret 1910 dan PLTA Rasak Bungo tahun 1908. Sejak resmi berhenti beroperasi pada 1999, pabrik semen yang berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat ini telah memproduksi jutaan ton semen untuk memenuhi kebutuhan semen di dalam negeri hingga luar negeri. Sebagai pabrik semen pertama dan tertua di Indonesia bahkan Asia Tenggara, Pabrik Indarung I dinasionalisasi Pemerintah Indonesia pada 5 Juli 1958.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily