Jakarta, Beritasatu.com - Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di tahun 2023 dinilai akan meningkatkan laju perekonomian domestik. Sebab, saat ada peningkatan pendapatan pekerja akan memberikan efek domino terhadap kenaikan konsumsi masyarakat. Apalagi komponen konsumsi masyarakat menjadi penopang terbesar perekonomian nasional.
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Mirah Sumirat mengatakan kenaikan upah minimum menjadi suatu keniscayaan dan bisa memperkuat ekonomi domestik dari kondisi krisis. Saat konsumsi masyarakat meningkat maka hasil produksi barang dan jasa bisa terserap dengan baik sehingga roda ekonomi bisa berputar optimal.
"Upah buruh tinggi, justru membantu Indonesia keluar dari krisis, dibandingkan negara-negara lain. Upah tinggi jangan ditakutkan, upah tinggi justru membantu ekonomi bangkit dan berputar. Upah minimum wajib naik,” ucap Mirah saat dihubungi Investor Daily, Senin (28/11/2022).
Beberapa pemerintah provinsi yang sudah mengumumkan kenaikan UMP 2023 yaitu DKI Jakarta (5,6%), Banten (6,4%), Yogyakarta (7,65%), Jawa Timur (7,85%) dan Jawa Tengah (8,01%).
Mirah mengungkapkan saat ada kenaikan upah minimum akan meningkatkan produktivitas pekerja. Kenaikan upah berdampak pada peningkatan nilai hidup layak buruh.
Dari sisi produksi dalam negeri pemerintah juga tidak bisa mengandalkan konsumsi rumah tangga dalam negeri dalam serapan produksi barang dan jasa. Para pelaku usaha dan umkm juga akan hidup, karena produk mereka bisa terserap dengan baik.
“Kalau upah tinggi, gak perlu mengandalkan ekspor, gak perlu mengandalkan pasar asing untuk membeli produk kita. Kenaikan penyerapan produksi dalam negeri turut mempengaruhi daya saing Indonesia. Seiring sejalan pasti mengikuti kalau ada harga pasti ada mutu jadi lebih baik dan lebih berkualitas,” kata Mirah.
Mirah mengungkapkan saat ini kenaikan upah menjadi langkah utama untuk meningkatkan produktivitas pekerja. Sebab kenaikan upah akan digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup pekerja.
“Banyak upaya meningkatkan produktivitas, tetapi yang paling utama upah karena upah menjadi urat nadi pekerja buruh. Jadi gak bisa dipungkiri sekarang anda mau bekerja karena apa? karena upah,” kata Mirah.
Langkah lain untuk meningkatkan produktivitas pekerja adalah memberikan pelatihan dan vokasi. Tetapi hal ini juga harus diimbangi dengan upah yang memadai sebab pekerja juga memiliki kebutuhan hidup yang harus dibiayai.
“Untuk kondisi saat ini upah masih nomor satu dalam upaya meningkatkan produktivitas pekerja. Selama semuanya belum ada yang gratis di negeri ini, kecuali semua kebutuhan kita ditanggung negara,” tandas Mirah.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily