Indonesia Ternyata Masih Impor Beras, untuk Apa Saja?

Jakarta, Beritasatu.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Indonesia sebetulnya setiap tahun masih mengimpor beras. Namun, impor beras yang dilakukan bukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog, melainkan untuk kebutuhan industri.
Pada 2021, BPS mencatat Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 407.741,4 ton dengan nilai US$ 183,80 juta. Nilai impor tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 356.286,2 ton atau senilai US$ 195,41 juta, namun sedikit lebih rendah dibandingkan 2019 yang sebanyak 444.508,8 ton atau senilai US$ 184,25 juta.
"Sekitar 89% volume beras yang diimpor adalah beras pecah untuk bahan baku industri tepung. Hanya 7,1% saja berupa beras jenis ketan," jelas Kepala BPS Margo Yuwono saat dikonfirmasi Beritasatu.com, Senin (28/11/2022).
Jika dilihat dari asal negara, impor beras Indonesia pada 2021 utamanya berasal dari India sebanyak 215.386,5 ton, disusul Thailand sebanyak 69.360 ton, Vietnam 65.692,9 ton, Pakistan 52.479 ton, Myanmar 3.790 ton, Jepang 230,3 ton, Tongkok 42,6 ton, kemudian dari negara lainnya 760,1 ton.
Stok Menipis
Sementara itu, Perum Bulog pada akhir tahun ini berencana untuk melakukan impor beras untuk memenuhi CBP, menyusul stok beras di gudangnya yang semakin menipis hingga tinggal 597.919 ton. Bulog sesuai arahan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian pada 8 November 2022 diminta untuk memenuhi CBP sampai dengan 1,2 juta ton di akhir tahun ini.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyampaikan, dalam Rakortas tersebut, Bulog diminta untuk segera mengoptimalkan pengadaan gabah dan/atau beras untuk memenuhi cadangan beras melalui pengadaan dalam negeri sebesar 500.000 ton dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pertanian yang dipenuhi dari sejumlah lokasi. Jika tidak ada serapan beras diprediksi CBP menurun hingga 399.550 ton pada Desember 2022.
"Faktanya sampai saat ini tidak ada realisasi," kata Buwas saat diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi nasional di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Sampai saat ini, Buwas mengaku masih menunggu realisasi dari Kementan, sambil merencanakan impor beras sesegera mungkin sebagaimana diperintahkan dalam rakortas untuk mengamankan CBP akhir tahun.
"Kita akan tetap jalan (impor, Red), karena waktu terus berjalan," katanya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

2 Ruangan SMPN 3 Kota Probolinggo Terbakar, Puluhan Komputer Hangus

Pascabentrokan Ormas di Bitung, Wali Kota Imbau Warga Beraktvitas Normal

Tim Penyelidik TNI AU Dalami Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih Super Tucano

Kukuhkan 42 Guru Besar Baru, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Jumlah Profesor Terbanyak

Bobol Situs KPU, Jimbo Jual Data Pemilih Seharga Rp 1,2 Miliar

Komisi III DPR Yakin Polda Metro Jaya Siap Hadapi Praperadilan Firli

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo