ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Indonesia Ternyata Masih Impor Beras, untuk Apa Saja?

Penulis: Herman | Editor: FER
Senin, 28 November 2022 | 22:12 WIB
Ilustrasi impor beras.
Ilustrasi impor beras. (ANTARA FOTO)

Jakarta, Beritasatu.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, Indonesia sebetulnya setiap tahun masih mengimpor beras. Namun, impor beras yang dilakukan bukan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog, melainkan untuk kebutuhan industri.

Pada 2021, BPS mencatat Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 407.741,4 ton dengan nilai US$ 183,80 juta. Nilai impor tersebut turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 356.286,2 ton atau senilai US$ 195,41 juta, namun sedikit lebih rendah dibandingkan 2019 yang sebanyak 444.508,8 ton atau senilai US$ 184,25 juta.

"Sekitar 89% volume beras yang diimpor adalah beras pecah untuk bahan baku industri tepung. Hanya 7,1% saja berupa beras jenis ketan," jelas Kepala BPS Margo Yuwono saat dikonfirmasi Beritasatu.com, Senin (28/11/2022).

ADVERTISEMENT

Jika dilihat dari asal negara, impor beras Indonesia pada 2021 utamanya berasal dari India sebanyak 215.386,5 ton, disusul Thailand sebanyak 69.360 ton, Vietnam 65.692,9 ton, Pakistan 52.479 ton, Myanmar 3.790 ton, Jepang 230,3 ton, Tongkok 42,6 ton, kemudian dari negara lainnya 760,1 ton.

Stok Menipis
Sementara itu, Perum Bulog pada akhir tahun ini berencana untuk melakukan impor beras untuk memenuhi CBP, menyusul stok beras di gudangnya yang semakin menipis hingga tinggal 597.919 ton. Bulog sesuai arahan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian pada 8 November 2022 diminta untuk memenuhi CBP sampai dengan 1,2 juta ton di akhir tahun ini.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyampaikan, dalam Rakortas tersebut, Bulog diminta untuk segera mengoptimalkan pengadaan gabah dan/atau beras untuk memenuhi cadangan beras melalui pengadaan dalam negeri sebesar 500.000 ton dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pertanian yang dipenuhi dari sejumlah lokasi. Jika tidak ada serapan beras diprediksi CBP menurun hingga 399.550 ton pada Desember 2022.

"Faktanya sampai saat ini tidak ada realisasi," kata Buwas saat diskusi dengan sejumlah pemimpin redaksi nasional di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Sampai saat ini, Buwas mengaku masih menunggu realisasi dari Kementan, sambil merencanakan impor beras sesegera mungkin sebagaimana diperintahkan dalam rakortas untuk mengamankan CBP akhir tahun.

"Kita akan tetap jalan (impor, Red), karena waktu terus berjalan," katanya.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%

EKONOMI
Efektif Stabilkan Harga, Presiden Teruskan Bantuan Pangan Bulog hingga Maret 2024

Efektif Stabilkan Harga, Presiden Teruskan Bantuan Pangan Bulog hingga Maret 2024

EKONOMI
BPS Catat Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Sumsel Menurun Jadi 1,29 Persen

BPS Catat Tingkat Kemiskinan Ekstrem di Sumsel Menurun Jadi 1,29 Persen

NUSANTARA
Di Tengah Seruan Boikot Produk Israel, Indonesia Catat Nilai Ekspor Rp 2,18 Triliun

Di Tengah Seruan Boikot Produk Israel, Indonesia Catat Nilai Ekspor Rp 2,18 Triliun

EKONOMI
Indeks Pembangunan Manusia Naik, Ini Jurus Tingkatkan Kualitas Hidup Orang Indonesia

Indeks Pembangunan Manusia Naik, Ini Jurus Tingkatkan Kualitas Hidup Orang Indonesia

EKONOMI
BPS Rilis Standar Hidup Layak Orang Indonesia Habiskan Rp 991.000 Per Bulan

BPS Rilis Standar Hidup Layak Orang Indonesia Habiskan Rp 991.000 Per Bulan

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT