Jakarta, Beritasatu.com - Menjelang akhir tahun, Bursa Efek Indonesia (BEI) diserbu berbagai aksi korporasi. Bukan hanya penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), begitu juga dengan penerbitan saham baru (rights issue).
Meski demikian, tidak semua aksi korporasi tersebut menarik bagi investor. Hal ini didasarkan analisa valuasi harga saham, fundamental perusahaan, hingga prospek ke depan.
Dalam riset terbarunya (29/11/2022), Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi memaparkan, salah satu aksi korporasi yang harus jadi perhatian investor adalah rights issue PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
"Pada valuasi saat ini, rights issue BBTN sangat menarik. Peluang peningkatan lebih besar, dibandingkan risiko penurunan harga," kata Tirta dalam riset terbaru MNC Sekuritas yang dirilis Selasa (29/11/2022).
Dia menjabarkan valuasi harga saham BBTN kini tergolong murah, yakni dikisaran 0,7X nilai buku (price to book value/PBV). Angka tersebut di bawah sejumlah bank besar dengan valuasi di atas 2X PBV atau jauh lebih mahal. Contohnya, valuasi BBRI di atas 2,4X, BMRI di atas 2,2X, dan BBCA di atas 5X PBV.
Saat ini nilai buku (book value) saham BBTN di atas Rp 2.000. Dibandingkan harga kini, maka potensi kenaikan sekitar 31%, jika saham BBTN kembali ke 1X PBV. Sementara itu, selama 52 minggu atau setahun terakhir, harga saham BBTN terendah adalah Rp 1.390. Bila kembali ke harga terendah maka penurunan hanya sekitar 8,8%, dibandingkan harga saat ini.
"Tanpa aksi korporasi sebenarnya valuasi BBTN sudah menarik untuk investasi medium dan jangka panjang. Tambah menarik lagi, karena manajemen sudah statement akan memberikan diskon atau harga rights issue akan di bawah harga saham induk," ujarnya.
Baca selanjutnya
Tirta sendiri memberikan rekomendasi beli saham BBTN dengan memberi target 12 ...
Halaman: 123selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily