Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pusat Statistik mencatat pada November 2022 terjadi inflasi tahunan atau year on year (y-o-y) sebesar 5,42%. Pada November ini terjadi penurunan inflasi tahunan dibandingkan Oktober 2022 yang mencapai 5,71%.
Jika dilihat secara bulanan atau month to month (m-to-m) terjadi inflasi 2022 sebesar 0,09% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2022 sebesar 4,82%.
“Penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, bahan bakar, rumah tangga, dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing 1,15%; 0,31% dan 0,30%,” ucap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Kamis (1/12/2022).
Dari 90 kota yang dipantau BPS inflasi year on year tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20%. Bila dirinci penyebab inflasi di Tanjung Selor adalah tarif angkutan udara dengan andil 2,07%, bensin dengan andil 1,27%, bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,87%, cabai rawit dengan andil 0,37%.
Sedangkan inflasi terendah terjadi di Ternate dengan inflasi sebesar 3,26% hal ini disebabkan karena tarif angkutan udara dengan andil 1,21%, bensin dengan andil 0,66%, bawang merah dengan andil 0,39%, seta bahan bakar rumah tangga dengan andil 0,21%.
Bila dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran maka yang memberikan andil terbesar adalah transportasi dengan inflasi year on year mencapai 15,45% dengan andil ke inflasi sebesar 1,86%. Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok jasa angkutan penumpang sebesar 19,29% dan terendah yaitu subkelompok jasa pengiriman barang sebesar 2,02%.
Baca selanjutnya
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: bensin sebesar 1,15%; ...
Halaman: 12selengkapnya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com