Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dunia dihadapkan pada beberapa risiko yang sudah diprediksi akan terjadi pada tahun depan. Bahkan, usai pandemi berakhir diproyeksikan bakal muncul siklus pascapandemi yang harus diantisipasi.
"Kita saat ini sedang dalam momentum pemulihan ekonomi tentu ini sesuatu harus kami jaga bersama. Kita butuh memiliki kesamaan dalam melihat ekonomi dalam negeri dan melihat peluang atau waspada beberapa hal yang harus kami pelajari dan kami harus belajar dari berbagai perubahan dinamis yang terjadi," kata Sri Mulyani dalam Rapat Pimpinan Nasiaonal (Rapimnas) Kadin, di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Risiko perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan suhu bumi akan menimbulkan perubahan musim dan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan keuangan. Kemudian risiko geopolitik yang meningkat menyebabkan peta investasi hingga perdagangan jadi berubah karena memicu lonjakan harga pangan, dampak ini pun akan merembes pada ekonomi domestik.
"Kondisi akibat pandemi, climate change dan geopolitik yang menambah disrupsi rantai pasok atau sisi produksi timbulkan pressure harga pangan, pupuk dan energi. Ini dorong inflasi global di negara maju yang direspons kenaikan suku bunga dan pengetatan moneter," ucap Sri Mulyani.
Selanjutnya ada risiko kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas di AS, Eropa bahkan saat ini Jepang mulai (mengikuti) walaupun relatif modest. Hal ini pun telah berdampak pada keluarnya aliran modal asing atau capital outflow yang turut memengaruhi nilai tukar rupiah.
"Dunia dihadapkan pada dinamika global, ini dalam situasi dimana sedang kawal pemulihan ekonomi kita. Dengan interest rate tinggi, nilai tukar dolar menguat menyebabkan likuiditas tightening dan pelemahan ekonomi di negara maju," pungkas Sri Mulyani.
Sri Mulyani Iberharap pertumbuhan ekonomi yang telah baik di kuartal I hingga kuartal III tumbuh di atas 5% dapat dipertahankan pada akhir tahun. Hal ini dapat dioptimalkan mengingat tren pemulihan ekonomi hingga akhir tahun masih tetap kuat.
"Kami berharap sampai akhir tahun pertumbuhan ekonomi di atas 5% tetap bisa dipertahankan. Jika ini bisa terjadi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia secara konsisten tetap tumbuh di atas rata-rata negara lain," ucapnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily