Labuan Bajo, Beritasatu.com - Kepala Eksekutif (KE) Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan, pihaknya optimistis kredit perbankan bisa tumbuh minimal 12% pada tahun 2023, minimal sama dengan tahun 2022. Hal tersebut didasarkan pada data yang dihimpun regulator dan katalis yang mungkin berlangsung.
"Bahkan kredit sudah mencapai 12% pertumbuhan, sehingga harapan sebetulnya kalau tidak ada sesuatu pemburukan yang luar biasa secara global, pertumbuhan kredit ini bisa kita pertahankan di tahun depan. Kelihatan dana pihak ketiga (DPK) juga masih naik," kata Dian pada sambutan acara ASEAN Banking Council Meeting, di Labuan Bajo, NTT, Jumat (2/11/2022).
Dia mengungkapkan, OJK berharap kondisi perekonomian global terus membaik meski ada tantangan. Salah satu yang menjadi katalis positif adalah kebijakan The Fed yang tidak lagi agresif atau lebih landai meningkatkan suku bunga seiring inflasi yang mulai terkendali.
Sedangkan tantangan baru diperkirakan muncul dari zero Covid-19 Policy Tiongkok. Kebijakan ini sedikit banyak akan mempengaruhi rantai pasok atas kerja sama antara Indonesia-Tiongkok dalam beberapa waktu ke depan.
Mengacu data Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan per Oktober 2022 tumbuh 11,7% year on year menjadi Rp 6,314,4 triliun. Dengan perincian, kredit investasi mencapai Rp 1,642,3 triliun atau tumbuh 142% (yoy), kredit modal kerja Rp 2.876,8 triliun atau tumbuh 12,2%, dan kredit konsumsi Rp 1,795,3 triliun atau naik 8,7%.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Oktober 2022 tercatat mencapai Rp 7,681,9 triliun atau tumbuh 10,0% (yoy) per Oktober 2022. Perkembangan DPK terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan giro 25,8%, tabungan tumbuh 8,4%, dan simpanan berjangka tumbuh 0,8%.
Data tersebut ditegaskan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bahwa aspek likuiditas perbankan dalam kondisi yang sangat ample. Indikator Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,62 dan 27,35 yang dalam hal ini jauh di atas threshold. Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan cukup solid di level 25,09% per Oktober 2022.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily