ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Fed Mulai Jinak, OJK Yakin Kredit Perbankan Tumbuh 12%

Penulis: Prisma Ardianto | Editor: WBP
Sabtu, 3 Desember 2022 | 05:16 WIB
Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. (Antara)

Labuan Bajo, Beritasatu.com - Kepala Eksekutif (KE) Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan, pihaknya optimistis kredit perbankan bisa tumbuh minimal 12% pada tahun 2023, minimal sama dengan tahun 2022. Hal tersebut didasarkan pada data yang dihimpun regulator dan katalis yang mungkin berlangsung.

"Bahkan kredit sudah mencapai 12% pertumbuhan, sehingga harapan sebetulnya kalau tidak ada sesuatu pemburukan yang luar biasa secara global, pertumbuhan kredit ini bisa kita pertahankan di tahun depan. Kelihatan dana pihak ketiga (DPK) juga masih naik," kata Dian pada sambutan acara ASEAN Banking Council Meeting, di Labuan Bajo, NTT, Jumat (2/11/2022).

Dia mengungkapkan, OJK berharap kondisi perekonomian global terus membaik meski ada tantangan. Salah satu yang menjadi katalis positif adalah kebijakan The Fed yang tidak lagi agresif atau lebih landai meningkatkan suku bunga seiring inflasi yang mulai terkendali.

ADVERTISEMENT

Sedangkan tantangan baru diperkirakan muncul dari zero Covid-19 Policy Tiongkok. Kebijakan ini sedikit banyak akan mempengaruhi rantai pasok atas kerja sama antara Indonesia-Tiongkok dalam beberapa waktu ke depan.

Mengacu data Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan per Oktober 2022 tumbuh 11,7% year on year menjadi Rp 6,314,4 triliun. Dengan perincian, kredit investasi mencapai Rp 1,642,3 triliun atau tumbuh 142% (yoy), kredit modal kerja Rp 2.876,8 triliun atau tumbuh 12,2%, dan kredit konsumsi Rp 1,795,3 triliun atau naik 8,7%.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Oktober 2022 tercatat mencapai Rp 7,681,9 triliun atau tumbuh 10,0% (yoy) per Oktober 2022. Perkembangan DPK terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan giro 25,8%, tabungan tumbuh 8,4%, dan simpanan berjangka tumbuh 0,8%.

Data tersebut ditegaskan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bahwa aspek likuiditas perbankan dalam kondisi yang sangat ample. Indikator Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,62 dan 27,35 yang dalam hal ini jauh di atas threshold. Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan cukup solid di level 25,09% per Oktober 2022.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Dow Jones Menguat karena Harapan Fed Tidak Perlu Naikkan Suku Bunga

Dow Jones Menguat karena Harapan Fed Tidak Perlu Naikkan Suku Bunga

EKONOMI
Investor Daily Borong 4 Penghargaan OJK Apresiasi Media Massa 2023

Investor Daily Borong 4 Penghargaan OJK Apresiasi Media Massa 2023

NASIONAL
Hingga November Rp 226 Triliun, OJK Prediksi Penggalangan Dana di Pasar Modal 2023 Merosot 

Hingga November Rp 226 Triliun, OJK Prediksi Penggalangan Dana di Pasar Modal 2023 Merosot 

EKONOMI
BI: Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% pada Oktober 2023

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% pada Oktober 2023

EKONOMI
OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 29,45 Miliar Sejak Diluncurkan

OJK: Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 29,45 Miliar Sejak Diluncurkan

EKONOMI
Kenaikan 5 Hari S&P 500 dan Nasdaq Terhenti karena Fed Indikasikan Tidak Turunkan Suku Bunga 

Kenaikan 5 Hari S&P 500 dan Nasdaq Terhenti karena Fed Indikasikan Tidak Turunkan Suku Bunga 

EKONOMI

BERITA TERKINI

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

Prabowo dan Iko Uwais Tunjukkan Kuda-kuda Silat

PEMILU PRESIDEN 17 menit yang lalu
Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

Retno Marsudi: Palestina Punya Hak untuk Merdeka

INTERNASIONAL 1 jam yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT