Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak turun pada Senin (5/12/2022) mengikuti bursa saham AS yang tertekan setelah data sektor jasa AS menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) dapat melanjutkan pengetatan kebijakan agresifnya.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 2,57, atau 3%, menjadi US$ 83 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 2,67, atau 3,3%, menjadi US$ 77,32 per barel. Kedua harga minyak sebelumnya naik lebih US$ 2, dan berbalik arah.
Aktivitas industri jasa AS meningkat pada November, dengan sektor ketenagakerjaan pulih kembali. Ini menawarkan lebih banyak bukti momentum yang mendasari ekonomi bersiap menghadapi resesi tahun depan.
Berita itu menyebabkan harga minyak dan saham melemah.
Data itu menantang harapan Fed dapat memperlambat kecepatan kenaikan suku bunga di tengah tanda-tanda inflasi melandai.
"Kegelisahan ekonomi makro tentang The Fed dan tindakan merela merespons suku bunga mengambil alih pasar," kata analis di grup Price Futures Phil Flynn.
Mendukung pasar sebelumnya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, OPEC+, pada Minggu (4/12/2022) sepakat tetap berpegang pada rencana Oktober untuk memangkas produksi 2 juta barel per hari (bpd) dari November hingga 2023.
"Keputusan itu tidak mengherankan, mengingat ketidakpastian di pasar atas dampak larangan impor minyak mentah Rusia UE pada 5 Desember dan pembatasan harga G-7," kata Wakil Presiden Konsultan Wood Mackenzie Ann-Louise Hittle.
Selain itu, kelompok produsen menghadapi risiko penurunan dari potensi melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan nol Covid-19 Tiongkok.
Negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) dan Australia pekan lalu menyepakati batas harga US$ 60 per barel untuk minyak Rusia lintas laut.
Pada saat yang sama, banyak kota di Tiongkok melonggarkan pembatasan Covid-19 pada akhir pekan lalu.
Aktivitas bisnis dan manufaktur di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, tahun ini terpukul oleh langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran virus corona.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: CNBC