Jakarta, Beritasatu.com– Pintu Academy menyebut pasar ekuitas dan pasar aset kripto sepekan terakhir naik atau dalam kondisi ceria imbas Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga pada Desember. Lalu bagaimana proyeksi pergerakan aset kripto ke depan?
Pintu Academy menjelaskan, pernyataan Powell memperkuat ekspektasi bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) dibandingkan perkiraan sebelumnya 75 bps. Sebelumnya pasar telah melewati empat kali kanikan suku bunga sebesar 75 bps secara berturut-turut dengan probabilitas tingkat suku bunga berada di kisaran 4,25-4,5% mencapai 78%.
Penurunan suku bunga tersebut memberikan dampak melandainya yield atau imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ke posisi terendah dalam 10 minggu. Untuk US Treasury tenor 2 tahun jatuh ke posisi terendah yang sama dengan awal Oktober 2022. Adapun kurva imbal hasil tetap terbalik dan berada di 72 bsp.
Pasar menilai dan percaya bahwa kebijakan The Fed dapat diartikan bahwa resesi sudah semakin dekat dan tentunya dapat berimbas kepada harga mata uang kripto.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengatakan, pergerakan harga Bitcoin (BTC) sepekan lalu berhasil naik (minggu ke minggu) sebesar 3,2% dan bergerak pada kisaran US$ 17.000. “Namun, investor masih perlu memperhatikan bahwa Bitcoin perlu menembus resistance di harga US$ 18.000 untuk dapat keluar dari kisaran harga US$ 13.000– US$ 17.000,” ungkap Timothius, Rabu (7/12/2022).
Timothius menambahkan, secara keseluruhan pasar aset kripto relatif tenang dan berbagai bursa kripto di seluruh dunia termasuk Indonesia menunjukkan komitmen dan transparansi dalam mengamankan pengguna aset. Sehingga perlahan kepercayaan masyarakat terhadap investasi aset kripto semakin membaik.
“Namun memang bayang-bayang resesi dan belum kondusifnya ekonomi secara global masih perlu kita waspadai bersama,” kata Timothius.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily