Sabtu, 1 April 2023

Menkominfo Sebut Tech Winter is Coming, Ini Tandanya

Herman / FER
Senin, 12 Desember 2022 | 14:37 WIB

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, fenomena tech winter saat ini tengah melanda sektor ekonomi digital dunia.

Kondisi tersebut terlihat dari tren penurunan aliran pendanaan startup digital di wilayah Asia sebesar 60% year-on-year (yoy), dan 33% secara quarter-to-quarter (q-t-q) pada triwulan III 2022.

Menurut Menkominfo, kondisi ini tidak terlepas dari adanya konflik geopolitik dan juga dampak dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun, sehingga membuat perekonomian global mengalami penurunan.

Advertisement

“Konflik geopolitik dan scarring effect pascapandemi hingga kondisi stagflasi yang tengah terjadi di dunia saat ini tidak hanya menjadi konteks acuan substantif pada gelaran Presidensi G-20 Indonesia yang lalu, namun juga berdampak pada terjadinya tech winter pada sektor ekonomi digital dunia,” ungkap Menkominfo di acara Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022 di Yogyakarta, Senin (12/12/2022).

Sementara, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda di kesempatan sebelumnya mengungkap, industri digital di Indonesia saat ini juga tengah menghadapi tantangan yang berat sebagai dampak dari investasi di sektor ini yang terus menurun.

"Bahkan kemudian banyak startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan efisiensi," kata Huda.

Huda mengungkapkan, investasi di sektor digital di Indonesia pada 2021 mencapai Rp 144,06 triliun. Di tahun tersebut, banyak perusahaan startup yang memperoleh pendanaan dengan nilai besar.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk melakukan ekspansi, termasuk menambah sumber daya manusia (SDM). Namun di 2022, kondisinya berubah. Nilai investasi di sektor digital hingga November 2022 hanya tinggal Rp 53,58 triliun.

“Kenaikan suku bunga acuan menaikkan cost of fund dari investasi. Investor enggan berinvestasi dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Akibatnya, nilai investasi terus merosot,” ungkap Nailul Huda.

Lantaran karakteristik startup di Indonesia masih mengandalkan pendanaan dari investor, cash flow startup menjadi terancam akibat minimnya investasi. Karenanya, banyak startup yang kemudian melakukan langkah efisiensi melalui PHK.



Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1035744
1035795
1035794
1035793
1035792
1035791
1035790
1035789
1035788
1035778
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon