Menkominfo Sebut Tech Winter is Coming, Ini Tandanya
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, fenomena tech winter saat ini tengah melanda sektor ekonomi digital dunia.
Kondisi tersebut terlihat dari tren penurunan aliran pendanaan startup digital di wilayah Asia sebesar 60% year-on-year (yoy), dan 33% secara quarter-to-quarter (q-t-q) pada triwulan III 2022.
Menurut Menkominfo, kondisi ini tidak terlepas dari adanya konflik geopolitik dan juga dampak dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun, sehingga membuat perekonomian global mengalami penurunan.
“Konflik geopolitik dan scarring effect pascapandemi hingga kondisi stagflasi yang tengah terjadi di dunia saat ini tidak hanya menjadi konteks acuan substantif pada gelaran Presidensi G-20 Indonesia yang lalu, namun juga berdampak pada terjadinya tech winter pada sektor ekonomi digital dunia,” ungkap Menkominfo di acara Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022 di Yogyakarta, Senin (12/12/2022).
Sementara, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda di kesempatan sebelumnya mengungkap, industri digital di Indonesia saat ini juga tengah menghadapi tantangan yang berat sebagai dampak dari investasi di sektor ini yang terus menurun.
"Bahkan kemudian banyak startup yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan efisiensi," kata Huda.
Huda mengungkapkan, investasi di sektor digital di Indonesia pada 2021 mencapai Rp 144,06 triliun. Di tahun tersebut, banyak perusahaan startup yang memperoleh pendanaan dengan nilai besar.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk melakukan ekspansi, termasuk menambah sumber daya manusia (SDM). Namun di 2022, kondisinya berubah. Nilai investasi di sektor digital hingga November 2022 hanya tinggal Rp 53,58 triliun.
“Kenaikan suku bunga acuan menaikkan cost of fund dari investasi. Investor enggan berinvestasi dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Akibatnya, nilai investasi terus merosot,” ungkap Nailul Huda.
Lantaran karakteristik startup di Indonesia masih mengandalkan pendanaan dari investor, cash flow startup menjadi terancam akibat minimnya investasi. Karenanya, banyak startup yang kemudian melakukan langkah efisiensi melalui PHK.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Arsenal vs Leeds United: "Meriam London" Dituntut Main Lepas
Profil dan Biodata V BTS, Debut Jadi Brand Ambassador!
Warga di Pesisir Diminta Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter
Joe Biden Tak Mau Komentari Soal Dakwaan Donald Trump
Ditahan Imbang, Marseille Buang Peluang Kejar PSG
Loncat ke Sungai untuk Mandi, Remaja Diterkam Buaya Besar
Infomedia Kantongi Pendapatan Rp 3,7 Triliun pada Tahun 2022
