Menuju Nol Emisi Karbon, Gas Jadi Andalan Transisi Energi
Jakarta, Beritasatu.com– Gas sebagai energi fosil yang bersih memiliki peran penting dan menjadi andalan di era transisi energi sehingga penggunaan gas di masa mendatang membantu mencapai target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon, sebelum sepenuhnya beralih ke energi terbarukan. Hal itu benang merah dalam Outlook Sektor ESDM bertajuk "CEO’S New Vision; Business Reform to Shape The Energy Transition" yang digelar Energy & Mining Editor Society (E2S) di Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso mengatakan di era transisi energi yang tidak bisa dihindari, PLN menetapkan gas bakal memainkan peran kunci menuju penurunan emisi dalam penggunaan energi. Apalagi potensi gas di Indonesia masih cukup besar.
Menurut dia, dengan emisi lebih sedikit, wajar apabila gas menjadi energi alternatif pengganti pembangkit listrik fosil lain seperti batu bara ataupun minyak. Selain itu, pemanfaatan gas juga relatif lebih cepat untuk dieksekusi dibandingkan pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya.
“Kita kaya dengan gas sambil menunggu pembangkit EBT seperti PLTS, Hidro, PLTP (panas bumi) ini perlu waktu cukup lama untuk membangun, jadi ada transisi di sini, adalah perubahan dari PLTU kita ganti sebagian dengan gas. Karena gas emisinya ini lebih kecil,” ungkap Adi.
Menghadapi tren yang berkembang cepat di sektor energi, kata Adi, PLN selaku penyedia energi listrik di Tanah Air menetapkan strategi untuk terus mengurangi emisi dalam operasionalnya. Hal ini bisa dilihat dari Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang bakal memangkas peran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Dalam RUPTL, populasi kapasitas pembangkit PLTU nantinya kurang lebih 13.000 Megawatt (MW), setara 40 juta metrik ton CO2 ekuivalen sampai masa umur operasi PLTU tersebut. “Itu komitmen PLN untuk mengurangi CO2. Pada 2025, itu komposisinya EBT (energi baru terbarukan) 23% dan mencapai NZE 2060 sebesar 0%. Komitmen kami akan mengutamakan energi terbarukan sedemikian rupa melalui tenaga air, panas bumi, angin, dan solar/matahari. Kami dorong untuk mencapai NZE 2060,” kata Adi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng mengungkapkan, potensi gas masih cukup besar di Tanah Air. Namun, dibutuhkan upaya ekstra untuk bisa memonetisasinya. Pertamina sebagai perusahaan negara sektor hulu migas menjadi andalan untuk bisa memasok kebutuhan gas.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Redkar Atasi Kekurangan Petugas Pemadam Kebakaran
Rapat soal Transaksi Rp 349 T, DPR Singgung Mahfud MD Lobi Jadi Hakim MK
Antam Menuju Perusahaan Global pada 2030
Honda Ajukan Banding atas Hukuman Marquez di MotoGP Portugal
Multifinance Kebut Pembiayaan di Awal Tahun
Kemenkes: Indonesia Kekurangan 30.000 Dokter Spesialis, Ini Perinciannya
Kontribusi Hingga 2,2% PDB Indonesia, CEO GoTo: Mitra Pahlawan Ekonomi
