SWI: Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Rp 112,2 T
Jakarta, beritasatu.com - Kerugian masyarakat akibat investasi ilegal mencapai Rp 126 triliun untuk periode 2018-2022. Dari nilai tersebut, mayoritas kerugian senilai Rp 112,2 triliun dicatatkan pada tahun 2022.
Sekretariat Satgas Waspada Investasi (SWI) Wahid Hakim Siregar menyampaikan, daya dari perusahaan-perusahaan yang sudah masuk dalam proses hukum terkait investasi ilegal mengungkap nilai kerugian masyarakat yang sangat disayangkan. Alih-alih mendapat manfaat, uang masyarakat menguap begitu saja.
"Total dari 2018-2022 mencapai Rp 126 triliun. Ini data real yang kami ambil dari teman-teman aparat penegak hukum. Di 2022 saja itu Rp 122,2 triliun. Nah ini sebenarnya sangat disayangkan," beber Wahid dalam acara EduFin on Location di Universitas Bengkulu, Selasa (20/12/2022).
Dia mengatakan, sejatinya masyarakat dapat mengidentifikasi sendiri ciri-ciri investasi ilegal. Pertama, investasi ilegal menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat.
"Kalau ada penawaran, keuntungan 10% per bulan atau 1% per hari, itu harus hati-hati. Jangan malah aji mumpung, masuk dan mengajak teman. Akhirnya itu tadi, ini yang dinamakan skema ponzi," imbuh Wahid.
Kedua, menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru atau member get member. Ketiga, memanfaatkan tokoh masyarakat/tokoh agama/public figure untuk menarik minat investasi.
Ciri keempat, mengeklaim investasi yang ditawarkan tanpa risiko. Hal ini menjadi keliru karena semua investasi memiliki risiko. Bedanya risiko berinvestasi di pasar modal, risiko cenderung dapat dikelola karena kegiatan usaha nyata dan diawasi langsung oleh pihak regulator.
"Kalau entitas berizin, kita bisa memberikan mediasi dengan entitas tersebut. Nah ini kalau tidak ada izin bagaimana kita melakukannya, tentunya yang di depan mata adalah kerugian yang kita hadapi. Jadi tidak ada investasi tanpa risiko," jelas Wahid.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Hama Patek Serang Tanaman Cabai di Klaten Akibatkan Gagal Panen
Pastikan Stok Aman Selama Ramadan, Dinas Ketahanan Pangan Lakukan Sidak
Jenazah Syabda Perkasa Belawa akan Dimakamkan di Sragen
Pakan Ternak Mahal, Harga Ikan dan Udang Merangkak Naik Jelang Ramadan
Wamenkumham Sebut Laporan Ketua IPW Tendensius Mengarah Fitnah
Menteri PANRB di SPBE Summit: Digitalisasi Jadi Kunci
