Simak Sejumlah Sentimen Pekan Ini, Harga CPO Akan Menguat?
Jakarta, Beritasatu.com– Pergerakan harga CPO atau minyak sawit mentah pada pekan ini diproyeksi akan menguat. Investor menunggu sejumlah sentimen yang dirilis seperti data perdagangan CPO Malaysia.
Research & Development ICDX Girta Yoga menyebut, indikator yang dipantau antara lain rilisnya data ekspor crude palm oil (CPO) Malaysia periode 15 hari pertama Januari, perkembangan situasi di Malaysia terutama terkait masalah tenaga kerja, perkembangan situasi di Indonesia terkait kebijakan ekspor dan program biodiesel, perkembangan situasi di negara importir utama seperti India dan Tiongkok, serta situasi di pasar minyak nabati.
“Pekan ini harga CPO diperkirakan bergerak pada resistance 4.250-4.500 Ringgit Malaysia per ton. Apabila menemui katalis negatif, maka harga berpotensi turun menuju support di kisaran harga 3.500-3.250 Ringit Malaysia per ton,” ungkap Yoga kepada Investor Daily, baru-baru ini.
Yoga menjelaskan, pelemahan permintaan dari negara importir dalam waktu dekat ini masih akan berlanjut. Terlebih, dengan potensi pasokan berlimpah di pasar minyak nabati jelang berlangsungnya musim panen di Brasil, sehingga ada kemungkinan terjadi peralihan di pasar dari CPO ke minyak nabati.
Namun sejauh ini perlambatan ekonomi belum menjadi sentimen penggerak utama yang mengakibatkan penurunan permintaan, tetapi lebih disebabkan gangguan sisi produksi seperti tingginya curah hujan atau cuaca kering ekstrem di negara produsen utama, sehingga mempengaruhi keseimbangan pasokan ke pasar global.
Sedangkan untuk pergerakan harga minyak kedelai pekan ini, Yoga memprediksi tetap berada pada tren bullish. Indikator yang dipantau adalah gangguan cuaca kering di Argentina, pasokan di Brasil jelang musim panen, perkembangan situasi di negara importir utama seperti India dan Tiongkok, serta situasi di pasar CPO.
“Perkiraan untuk level resistance harga minyak kedelai akan berada di kisaran harga US$ 65-70 per pounds, dan apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun menuju support di kisaran harga US$ 60-55 per pounds,” tambah Yoga.
Sementara pada pekan lalu, harga CPO turun hingga 5%. Berdasarkan data Bursa Malaysia Derivatives basis mingguan periode 6 – 13 Januari 2023, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari 2023 turun 161 Ringgit Malaysia (4,21%) menjadi 3.820 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak pengiriman CPO untuk Februari 2023 merosot 205 Ringgit Malaysia (5,35%) menjadi 3.833 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO pengiriman Maret 2023 terkoreksi 211 Ringgit Malaysia (5,49%) menjadi 3.841 Ringgit Malaysia per ton. Pada April 2023 jatuh 204 Ringgit Malaysia (5,31%) menjadi 3.845 per ton. Sementara kontrak berjangka CPO pengiriman Mei 2023 terpangkas 190 Ringgit Malaysia (4,94%) menjadi 3.850 Ringgit Malaysia per ton. Pada Juni 2023 rontok 167 Ringgit Malaysia (4,34%) menjadi 3.845 Ringgit Malaysia per ton.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Terkena Virus, Cody Gakpo dan De Light Dipulangkan dari Kamp Timnas Belanda
Respons Pihak Shane Lukas Seusai Ayah David Tarik Pemberian Maaf
Kiky Saputri Akui Sengaja Ladeni Sindiran Fans Blackpink
Perlunya Kolaborasi Antar Stakeholder dalam Perdagangan Karbon
Ini Isi Surat Shane Lukas untuk David
Jenguk David, Ayah Shane Lukas Bawa Bunga dan Surat
Serunya Pelesiran di Kebun Kurma Pasuruan bak Seperti Umrah
