Simak Tren Aset Kripto 2023, Ada ZK dan Layer 2 Ethereum
Jakarta, Beritasatu.com - Tren aset kripto 2023 akan diwarnai dengan berbagai proyek yang memiliki potensi berkembang lebih besar. Dua di antaranya adalah Zero Knowledge (zk) dan layer 2 Ethereum (ETH).
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan, meski awal tahun 2023 ini diwarnai ketidakpastian ekonomi makro, investor aset kritpo tetap perlu melakukan riset berbagai proyek-proyek yang memiliki potensi ke depannya. “Salah satunya Zero Knowledge (zk) yang implementasinya sudah cukup populer di tahun 2022 dan pada tahun 2023 ini potensi dan kesuksesannya patut diperhatikan,” kata Timothius Martin Kamis (19/1/2023).
Dikutip dari Pintu Academy, Zero Knowledge (zk) adalah teknologi yang memungkinkan transaksi dalam blockchain diproses hanya dengan membaca sebuah proof tanpa memerlukan data lengkap. Dengan ini, jaringan tidak perlu mengeluarkan daya komputasi besar untuk memproses transaksi. Teknologi zk sedang mendapat perhatian karena bisa meningkatkan throughput (TPS) dan mengurangi biaya transaksi pengguna.
“Teknologi zk sebenarnya sudah ada sejak 1990-an. Beberapa proyek aset kripto sedang dalam proses mengembangkan implementasi zk adalah StarkEx, StarkNet, Loopring, zkSync, dan juga Polygon," kata dia,
Selain Zero Knowledge (zk), project layer 2 Ethereum juga patut diperhitungkan di tahun 2023. Dilansir Pintu Academy, blockchain layer 2 adalah blockchain yang diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul pada layer 1. Blockchain layer 2 dibangun di atas jaringan layer 1. Fungsi layer 2 biasanya untuk mengatasi masalah skalabilitas. Blockchain layer 2 menawarkan proses transaksi cepat dan biaya transaksi lebih murah daripada layer 1.
Beberapa layer 2 sekarang membawa berbagai inovasi teknologi baru dan memiliki penawaran nilai unik terlepas dari jaringan blockchain di bawahnya. Salah satu kelebihan blockchain layer 2 adalah tetap mendapatkan keamanan dari layer 1 di atasnya. Layer 2 mengkombinasikan proses transaksi yang lebih cepat dan biaya transaksi lebih murah tapi mewarisi keamanan dari layer 1. “Di tengah siklus bear market maupun bull market, aset kripto dan teknologi blockchain terus tumbuh dan melahirkan inovasi," kata dia.
Sementara setelah pasar mengalami tekanan tahun 2022, pada awal 2023 harga aset kripto Bitcoin (BTC), ETH, dan altcoin lainnya mengalami kenaikan signifikan setelah inflasi AS menurun. Selain itu pasar juga setuju bahwa The Federal Open Market Committee (FOMC) kemungkinan akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 poin persentase dibanding bulan lalu (50 poin).
Tahun lalu industri aset kripto mengalami masa-masa sulit. Kenaikan awal 2023 menjawab bahwa aset kripto tetap terus tumbuh dari sisi harga, nilai kapitalisasi pasar, adopsi, hingga inovasi teknologi seperti DeFi (Decentralized Finance), stablecoin, NFT (Non-Fungible Token), DAO (Decentralized Autonomous Organization). Inovasi dan perkembangan ini terus terjadi meskipun tahun lalu masih dalam siklus bear market.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Jelang Mudik, Perbaikan Longsor di Cadas Pangeran Sumedang Dikebut
Ayu Dewi dan Keluarga Akan Rayakan Lebaran di Rumah Baru
Kapal Pertamina Angkut BBM di Mataram Berhasil Dipadamkan
Jemaat Gereja Kristen Kemah Daud Lampung Kembali Dapat Beribadah
Kemenaker Kerja Sama Sertifikasi Profesi dengan Perason Vue dan Certiport
IFG Life Rilis Unit Link Sesuai SEOJK 05/2022, Simak
Kebakaran Landa Pasar Kemiri Muka Depok
