Gelombang PHK Awal Tahun, Microsoft Bakal Layoff 10.000 Karyawan

California, Beritasatu.com - Gelombang PHK sektor teknologi terus berlanjut. Kali ini, Microsoft berencana memangkas 10.000 karyawan sebagai bagian dari langkah-langkah efisiensi, kata perusahaan dalam keterbukaan informasi pada hari Rabu (18/1/2023).

CEO Microsoft Satya Nadella berada di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss dan mengatakan bahwa perusahaan tidak kebal terhadap ekonomi global yang lebih lemah. Pernyataan tersebut disampaikan sebelum PHK diumumkan.

“Tidak ada yang bisa menentang gravitasi dan gravitasi di sini adalah pertumbuhan ekonomi yang disesuaikan dengan inflasi,” katanya kepada pendiri WEF Klaus Schwab dalam diskusi yang disiarkan langsung.

Dalam sebuah memo kepada karyawannya yang berjumlah 221.000 orang, Nadella mengatakan perusahaan menghadapi tuntutan zaman digital, pandemi, dan kekhawatiran resesi.

“Kita hidup melalui masa perubahan yang signifikan, dan beberapa hal menjadi kelas ketika saya bertemu dengan pelanggan dan mitra. Pertama, sebelumnya kami melihat pelanggan mempercepat pembelanjaan digital mereka selama pandemi, tetapi sekarang mereka mengoptimalkan pembelanjaan digital mereka untuk melakukan lebih banyak hal dengan belanja lebih sedikit.”

Microsoft memiliki sekitar 221.000 karyawan penuh waktu secara global per 30 Juni 2022, menurut pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS, dengan sekitar 122.000 staf tersebut berbasis di Amerika Serikat.

Nadella mengatakan pemotongan pekerjaan mewakili kurang dari 5% total tenaga kerja perusahaan dan pengurangan tersebut akan selesai pada akhir kuartal fiskal ketiga tahun ini, yang berakhir pada bulan Maret.

Dia mengatakan perusahaan akan mengeluarkan biaya $1,2 miliar pada kuartal kedua terkait dengan "biaya pesangon, perubahan pada portofolio perangkat keras, dan biaya konsolidasi sewa."

“Keputusan ini sulit, tapi perlu,” tulis Nadella.

Sumber: AP, CNN

Saksikan live streaming program-program BTV di sini