Gara-gara Microsoft, Bitcoin Kembali Fluktuatif
Indah Handayani / FMB
Jakarta, Beritasatu.com – Pasar kripto tertekan menyusul laporan keuangan Microsoft Corp yang menekan sentimen investor. Bitcoin kemungkinan akan berfluktuatif pada perdagangan Kamis (26/1/2023).
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, Bitcoin mengalami penurunan beruntun pertama kalinya sejak 2023. “Menyusul prospek pendapatan perusahaan teknologi Microsoft Corp yang menekan sentimen investor,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (26/1/2023).
Sebelumnya, Microsoft memperkirakan tekanan terhadap sektor teknologi akan berlanjut setidaknya hingga triwulan pertama tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Rabu minggu lalu menunjukkan bahwa Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat turun hampir 18,0% year-on-year pada pertengahan 2022 menjadi 6,2% pada akhir tahun. Baik bagian barang maupun jasa dari PPI mengalami penurunan inflasi. Hal ini memberikan ruang bagi Federal Reserve (Fed) untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Terkait kenaikan suku bunga, berdasarkan jajak pendapat Reuters pekan lalu, mayoritas ekonom di Amerika Serikat memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.
Berdasarkan data Coingecko pada Rabu (25/1/2023) pukul 13.05 WIB, harga Bitcoin melemah 2% dalam 24 jam terakhir ke level US$22.683,87. Selain itu, Ethereum, Cardano hingga Avalanche, juga masuk zona merah.
Sumber: Investor Daily
# Bitcoin# Kripto# Ethereum# Cryptocurrency# Beritasatu Bisnis