Bersinar! Harga Emas Bukukan Penguatan Mingguan Keenam
Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Chicago, Beritasatu.com - Harga emas bertambah tipis pada perdagangan Jumat (27/1/2023), tetapi kenaikannya dibatasi penguatan dolar. Meski demikian, harga emas mancatat kenaikan mingguan keenam beruntun menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed) minggu depan.
Harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$ 1.931,61 per ons, setelah di awal sesi ambles. Sementara harga emas berjangka AS tidak berubah di US$ 1.930,20. Pada pekan ini emas naik 0,2%.
″(The Fed) perlu diyakinkan dan indikator favorit mereka menunjukkan inflasi sedang mendingin, tetapi saya pikir masih perlu ada lebih banyak pekerjaan yang dilakukan,” kata analis OANDA, Edward Moya.
Sementara data menunjukkan belanja konsumen AS turun pada bulan Desember, sedangkan indeks pengeluaran konsumen pribadi inti naik 0,3% (bulan ke bulan).
"Pasar masih bagus untuk emas karena resesi akan menjadi bullish, dan emas masih bisa menguat di lingkungan kenaikan suku bunga yang lebih kecil," tambah Moya.
Data Kamis (26/1/2023) menunjukkan ekonomi atau PDB AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan, menyebabkan emas melemah lebih 1%.
Indeks dolar naik 0,1%, membuat emas dengan harga greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Pembuat kebijakan Fed telah mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga yang pada akhirnya akan sedikit lebih tinggi - menjadi lebih 5%. Sementara para trader menargetkan sebesar 4,9% pada bulan Juni. Kenaikan suku bunga seperempat basis poin telah diperhitungkan oleh sebagian besar orang.
Emas, yang tidak memberikan bunga, cenderung menguntungkan ketika suku bunga rendah karena mengurangi biaya peluang memegang emas batangan.
Sementara perak di pasar spot turun 1,4% menjadi US$ 23,5675 per ons, platinum ambles 0,6% menjadi US$ 1.012,25, dan paladium ambles 3,3% menjadi US$ 1.622,14.
Sumber: CNBC
# Harga Emas# The Fed# Dolar# Beritasatu Bisnis# PDB AS