Jumat, 24 Maret 2023

Harga Minyak Turun 2% karena Proyeksi Kenaikan Suku Bunga

Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Selasa, 31 Januari 2023 | 06:56 WIB

Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak turun 2% pada Senin (30/1/2023), memperpanjang pelemahan karena kenaikan suku bunga bank sentral utama dunia membebani permintaan minyak. Di sisi lain, ekspor minyak Rusia tetap kuat.

Investor mengharapkan Federal Reserve AS (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu (1/2/203) diikuti kenaikan 50 basis poin oleh Bank sentral Inggris dan Bank sentral Eropa. Jika hasil berbeda dari proyeksi tersebut, akan mengejutkan pasar.

Minyak Brent berjangka pengiriman Maret turun US$ 1,76 atau 2,03% menjadi US$ 84,90 per barel dan harga minyak mentah AS WTI turun US$ 1,78 (2,23%) menjadi US$ 77,90 per barel, penurunan tertajam dalam hampir 4 minggu.

Sementara kedua acuan harga minyak minggu lalu mencatat kerugian mingguan pertama dalam tiga pekan.

Pasar minyak juga berada dalam tekanan karena ekspor minyak Rusia meskipun larangan Uni Eropa dan pembatasan harga G-7 diberlakukan atas invasi ke Ukraina.

Selain pertemuan bank sentral, pertemuan Rabu para menteri utama kelompok OPEC+ juga akan menjadi fokus investor.

Tiga delegasi OPEC+ mengatakan kepada Reuters Senin bahwa pertemuan panel OPEC+ tidak mungkin mengubah kebijakan produksi.

"OPEC+ dapat mengejutkan pasar dengan pemotongan kecil," kata pialang minyak PVM, menambahkan bahwa tidak mungkin mengubah kebijakan.

Sebelumnya harga minyak naik karena ketegangan di Timur Tengah setelah serangan pesawat tak berawak di Iran dan harapan permintaan tinggi Tiongkok.

"Meskipun belum jelas apa yang terjadi di Iran, setiap eskalasi di sana berpotensi mengganggu aliran minyak mentah," kata Manajer Portofolio 8VantEdge Stefano Grasso, di Singapura.

Harapan kenaikan permintaan Tiongkok telah mendorong harga minyak pada tahun 2023. Importir minyak mentah terbesar dunia berjanji akan melakukan pemulihan konsumsi sehingga mendukung permintaan minyak.

Sementara persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 1 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Januari, jajak pendapat pendahuluan Reuters menunjukkan. Sementara persediaan bensin diperkirakan naik.



Sumber: CNBC

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034273
1034258
1034250
1034269
1034271
1034268
1034266
1034267
1034251
1034263
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon