Harga Minyak Jatuh karena Stok Bahan Bakar AS Naik
Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak melemah pada Rabu (1/2/20203) setelah data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan besar persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan. Sementara OPEC+ bertahan pada kebijakan produksinya.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 2,62, atau 3,1%, menjadi US$ 82,84 per barel dan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ambles US$ 2,46, atau 3,1% menjadi US$ 76,41.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, Administrasi Informasi Energi mengatakan, karena permintaan tetap lemah.
Persediaan minyak mentah AS naik 4,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 27 Januari menjadi 452,7 juta barel, jauh lebih tinggi dari kenaikan 0,4 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters. Itu adalah kenaikan mingguan keenam berturut-turut, karena pemanfaatan penyulingan menurun dan impor bersih naik.
Federal Reserve menaikkan target suku bunganya sebesar seperempat persentase poin pada Rabu, tetapi terus menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian melawan inflasi.
"Inflasi agak mereda, tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam pernyataan yang menandai pengakuan eksplisit atas kemajuan yang dibuat dalam menurunkan laju kenaikan harga dari level tertinggi 40 tahun yang dicapai tahun lalu.
Sementara dolar AS melemah 0,9% terhadap mata mata uang di 101,19.
Menteri dari kelompok produsen OPEC+ yang terdiri Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu termasuk Rusia mempertahankan kebijakan produksi tidak berubah.
Produksi minyak OPEC turun pada Januari, karena ekspor Irak turun dan produksi Nigeria tidak pulih, dengan 10 anggota OPEC memompa 920.000 barel per hari (bpd) di bawah volume yang ditargetkan OPEC+, demikian survei Reuters.
Kekurangan tersebut lebih besar dari defisit 780.000 bpd pada bulan Desember.
Di tempat lain, Wakil Perdana Menteri Rusia memperkirakan permintaan minyak akan meningkat karena aktivitas ekonomi Tiongkok.
Sumber: CNBC
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Diduga Pecah Ban, Truk Sampah Jakarta Terguling di Jalan Bekasi
Ini Sejumlah Materi Penting yang Diatur dalam RUU Kesehatan
Simak! Ini Syarat Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut
Warga Mulai Daftar Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut
CEO Bayern Beberkan Alasan Julian Nagelsmann Dipecat
Review Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves
Sahabat Jadi Cinta, Fakta Menarik Pernikahan Laura Theux
7 Kegiatan Ngabuburit yang Bermanfaat Bagi Banyak Orang
Bapanas Uji Keamanan Pangan Segar di Pasar dan Ritel modern
