Setelah Tutup Tujuh Gerai, Ini Rencana Bisnis Transmart
Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menutup tujuh gerainya secara bertahap selama masa pandemi Covid-19, manajemen Transmart memastikan akan berlari lebih kencang dan semakin percaya diri untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik.
Melalui 95 gerai yang saat ini masih tetap eksis, manajemen Transmart sudah menyiapkan strategi khusus, salah satunya menjadikan Transmart sebagai trendsetter untuk produk ramah lingkungan dan hemat energi.
Diketahui, Transmart tutup tujuh gerai secara permanen di Mangga Dua Square, Jakarta Utara; Transmart ITC Kuningan, Jakarta Selatan; Transmart ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan; Transmart ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat; Transmart Mal Ambasador, Jakarta Selatan; Transmart Tamini Square, Jakarta Timur; dan Transmart Kepri Mall, Batam.
“Kita akan melangkah lebih jauh dan menjadi trendsetter untuk produk-produk yang ramah lingkungan dan hemat energi,” kata Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid kepada Beritasatu.com, Kamis (2/2/2023).
Satria menyampaikan, penutupan toko sebetulnya lazim dilakukan oleh peritel, apalagi di masa pandemi. Operasional bisnis Transmart juga masih berjalan seperti biasa. Penutupan tujuh gerainya selama pandemi dilakukan sebagai langkah efisiensi karena toko tersebut dinilai sudah tidak punya peluang untuk terus bertumbuh. Melalui langkah efisiensi tersebut, justru Transmart kini memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mengembangkan berbagai inovasi.
“Kita mengimbau masyarakat, tidak usah khawatir dan panik. Toko kita tetap ada, masih banyak yang lain. Yang tutup hanya toko yang memang sudah tidak bisa kita pertahankan untuk tumbuh, jadi kita terpaksa mengambil langkah menutup. Untuk supplier atau pemasok, jangan ragu dan khawatir. Operasional bisnis kita masih seperti biasa. Bahkan kita confidence untuk menghadapi Ramadan dan Lebaran. Kita sudah menyediakan stok barang rata-rata tiga kali lipat dari kebutuhan normal per bulannya,” kata Satria.
Menyusul penutupan tujuh gerai Transmart, Satria tak menampik ada banyak karyawan yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun ia menegaskan, proses PHK dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
“Dari penutupan gerai ini, dengan berat hati kami merumahkan karyawannya, tentunya sesuai aturan yang berlaku. Beberapa karyawan juga ada yang kita tempatkan di gerai Transmart yang lain sesuai kebutuhan,” kata Satria.
Dengan langkah efisiensi ini, manajemen Transmart berharap bisnis mereka akan lebih baik lagi, sehingga harapannya tidak ada lagi gerai yang tutup di 2023 atau tahun-tahun mendatang.
“Penutupan tujuh gerai ini menjadi pembelajaran bagi kita untuk bisa memberikan yang terbaik. Di 2023, kita optimistis dengan sudah melakukan langkah efisiensi secara menyeluruh, di 2023 kita harapkan tidak ada yang tutup lagi,” kata Satria.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini