38 Perusahaan Siap IPO di BEI Bidik Dana Rp 48 Triliun
Muhammad Ghafur Fadillah / WBP
Jakarta, Beritasatu.com- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 2 Februari 2023, tercatat 38 perusahaan yang masuk pipeline penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target penggalangan dana Rp 48 triliun. Ini menunjukkan tahun politik bukan penghalang pengusaha untuk menghimpun dana pasar modal Indonesia.
Dari 38 perusahaan yang akan masuk bursa, sebanyak tiga perusahaan berasal dari sektor barang baku, dua perusahaan sektor industri, lima perusahaan sektor transportasi & logistik, satu perusahaan sektor konsumen primer, delapan perusahaan dari sektor konsumen non primer.
Kemudian, tujuh perusahaan sektor teknologi, tiga sektor kesehatan, dan dua sektor energi. Selanjutnya, satu perusahaan dari sektor keuangan, tiga perusahaan properti dan real estate, tiga perusahaan sektor infrastruktur.
Merujuk data itu, perusahaan di sektor konsumen non primer dan teknologi mendominasi daftar pipeline pencatatan saham baru di BEI, sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya, termasuk anak usaha BUMN.
Saat ini terdapat 10 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Avianna Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING), dan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, secara historis, selama tiga periode pemilu, minat para pengusaha untuk menyelenggarakan IPO tetap besar. Sebagai contoh, sampai Januari 2023, sudah 10 perusahaan masuk bursa dengan penggalangan dana Rp 48,5 triliun. “Kami yakin, masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dan mampu membedakan economic ambience dan political ambience. Ini sudah terbukti berdasarkan data yang kami miliki,” kata dia, Kamis (2/2/2023).
Dia menambahkan, BEI senantiasa memberikan kemudahan dan membantu para perusahaan dari segala sektor untuk mencatatkan perusahaannya di BEI. Contohnya, dari segi regulasi, saat ini BEI sudah membuka delapan jalan bagi para perusahaan untuk mencatatkan saham, seperti jalur net tangible asset (NTA), cash flow, market cap. Tadinya, hanya ada satu jalur masuk bursa yang disediakan, yakni financial test.
Secara sektoral, Nyoman mencontohkan, untuk perusahaan tambang, BEI sudah menyediakan peraturan 1A1, sedangkan sektor teknologi bursa menyediakan papan new economy. Adapun untuk klasifikasi perusahaan tercatat, bursa juga mempunyai empat papan berbeda. Pertama papan utama. Kedua, papan new economy yang berisi saham dengan aset setara saham papan utama, namun memiliki bisnis lebih modern. Ketiga, papan pengembangan dan akselerasi yang dibedakan berdasarkan aset dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Keempat, BEI juga menerbitkan papan pemantauan khusus sebagai bentuk proteksi terhadap investor.
Sumber: Investor Daily
# BEI# IPO# Perusahaan IPO# Beritasatu Bisnis# IPO BEI