Harga Minyak Ambles karena Pesanan Barang Pabrik Turun
Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Chicago, Beritasatu.com- Harga minyak melemah pada Kamis (2/2/2023) karena pesanan pabrik terkait industri AS turun. Di sisi lain penguatan dolar membuat minyak mentah lebih mahal untuk pembeli non-Amerika.
Harga minyak mentah berjangka Brent ambles 86 sen, atau 1,04% jadi US$ 81,98 per barel dan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 64 sen, atau 0,84% jadi US$ 75,77 per barel.
Data Departemen Perdagangan AS terbaru menyebutkan pesanan peralatan industri dan mesin lainnya turun pada bulan Desember, sementara pesanan baru barang manufaktur AS naik.
“Hal itu menyoroti lebih banyak perlambatan ekonomi, terutama di sisi industri, yang berdampak negatif bagi minyak bumi,” kata analis Again Capital, John Kilduff.
Penguatan indeks dolar juga membebani harga minyak karena minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin di awal minggu, tetapi terus menjanjikan "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman sebagai bagian melawan inflasi.
"Inflasi agak mereda, tetapi tetap tinggi," kata bank sentral AS dalam sebuah pernyataan.
Sementara inflasi telah melambat di negara-negara ekonomi utama dunia Eropa.
Adapun faktor lain yang membantu menjaga harga minyak agar tidak turun adalah larangan Uni Eropa terhadap produk olahan Rusia yang mulai berlaku pada 5 Februari. Hal ini berpotensi memberikan pukulan bagi pasokan global.
Negara-negara Uni Eropa (UE) akan mencari kesepakatan pada Jumat (3/2/2023) atas proposal Komisi Eropa untuk menetapkan batas harga produk minyak Rusia setelah menunda keputusan Rabu karena perpecahan di antara negara-negara anggota.
Komisi Eropa minggu lalu mengusulkan bahwa mulai 5 Februari Uni Eropa menerapkan batas harga US$ 100 per barel untuk produk minyak premium Rusia seperti solar dan batas US$ 45 per barel untuk produk diskon seperti bahan bakar minyak.
Sementara panel OPEC+ mendukung kebijakan produksi saat ini pada pertemuan Rabu.
Sumber: CNBC
# Harga Minyak# Dolar# Beritasatu Bisnis# Pesanan Pabrik# Manufaktur