Harga Emas Turun Tahta dari Puncak 9 Bulan karena Dolar

Jumat, 3 Februari 2023 | 07:03 WIB
Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Ilustrasi emas.

Chicago, Beritasatu.com - Harga emas turun hampir 2% karena pengautan (rebound) dolar dan investor merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah emas mencapai puncak 9 bulan karena pernyataan dovish Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Harga emas di pasar spot turun 1,91% menjadi US$ 1.9153,09 per ons, dari level tertinggi sejak April 2022 di awal sesi. Harga emas berjangka AS turun 0,77% menjadi US$ 1.927,8.

"Dukungan yang mendasari pasar emas tetap kuat, sedikit pelemahan harga emas di pasar disebabkan aksi ambil untung menjelang data pekerjaan bulanan AS," Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Bank sentral AS The Fed, pada Rabu menaikkan biaya pinjaman acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,5% hingga 4,75%, kenaikan terkecil dalam siklus pengetatan 11 bulan.

Sementara Powell memperingatkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut karena inflasi masih tinggi, meski melandai.

"Powell tidak terlalu hawkish seperti yang dia lakukan dalam konferensi pers FOMC baru-baru ini," kata analis Kitco Metals Jim Wyckoff, dalam sebuah catatan.

Emas cenderung mengapresiasi ekspektasi suku bunga rendah, yang mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah 9 bulan pada minggu lalu karena pasar tenaga kerja tetap tangguh meskipun biaya pinjaman tinggi.

Fokus investor sekarang bergeser ke laporan nonfarm payrolls AS bulan Januari yang akan dirilis Jumat (3/2/2023).

Selain itu, Bank of England dan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 50 bps.

Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 2,16% menjadi US$ 23,4624 per ons, platinum melonjak 3,16% menjadi US$ 1.033,4, dan paladium naik 0,64% menjadi US$ 1.643,00.



Sumber: CNBC

# Harga Emas# Dolar# Beritasatu Bisnis# Data Pekerjaan AS# The Fed
Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI