Cuaca, Harga, dan Pasokan Pangan Jaga Stabilisasi Inflasi
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan kondisi inflasi di bulan Januari 2023 tidak terlepas dari pengaruh koordinasi kebijakan pengendalian inflasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023.
“BI akan terus memperkuat respons kebijakan moneter, serta terus berkoordinasi dengan Pemerintah guna memastikan penurunan dan terkendalinya inflasi tersebut,” kata Erwin.
Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Faisal Rachman memperkirakan inflasi akan tetap berada di atas kisaran target BI sebesar 2 – 4% setidaknya hingga paruh pertama tahun 2023. Inflasi akan berada di kisaran 4%-6% yoy pada paruh pertama sebelum menurun menuju kisaran target pada paruh kedua. “Secara keseluruhan, kami memperkirakan inflasi sekitar 3,60% pada akhir tahun 2023, mendukung perkiraan kami untuk BI-7DRRR tetap datar di 5,75% di sisa tahun 2023,” tutur Faisal.
Menurut dia inflasi akan menurun di tengah rendahnya base effect semester I 2022 dan dampak putaran kedua kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap barang dan jasa lainnya yang terlihat pada semester II 2023. Satu hal yang perlu diwaspadai ke depan adalah kenaikan harga pangan domestik. “Khususnya beras, di tengah penurunan harga energi dan bahan bakar dunia,” imbuh Faisal.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini