Cuaca, Harga, dan Pasokan Pangan Jaga Stabilisasi Inflasi

Jumat, 3 Februari 2023 | 10:10 WIB
Arnoldus Kristianus / WBP
Suasana pedagang di pasar tradisonal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Jakarta, Beritasatu.com- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan pemerintah akan berupaya menjaga inflasi melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia (BI) untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan Pemerintah,” ucap Kepala BKF Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu pada Kamis (2/2/2023).

Pada Januari 2022 ini tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar. Inflasi Januari 2023 tercatat sebesar 5,28% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya .

“Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN, yaitu sebagai shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak,” kata Febrio.

Jika dilihat per kelompok, inflasi inti turun tipis ke angka 3,27% (yoy) dari 3,36% pada Desember 2022 (yoy). Kinerja inflasi ini di satu sisi berasal dari penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi.

Di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3% menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimisme menyambut tahun 2023.

Inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71% (yoy) (Des 22: 5,61% (yoy)) didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca. Untuk kelompok administered price, inflasi tercatat 12,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 (13,34%). Hal ini didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara dan bensin.

Sementara harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif cukai dan peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat.

“Untuk menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui percepatan impor, antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” tandas Febrio.

Sumber: Investor Daily

# Inflasi# Parga Pangan# BKF Kemenkeu# Beritasatu Bisnis# Pasokan Pangan
Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI