Harga Minyakita Naik, Warga & Pedagang Gorengan Menjerit
Wawan Kurniawan / WBP
Tangerang, Beritasatu.com - Minyak goreng (migor) bersubsidi dengan merek Minyakita yang diinisiasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) langka di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (3/2/23) pagi. Akibatnya harga menjulang sehingga membuat warga dan pedagang gorengan menjerit.
Pedagang di pasar tradisional Gudang Tigaraksa, Sukandi mengaku sudah 2 pekan terakhir tidak menjual Minyakita lantaran tidak mendapatkan pasokan dari distributor. Dia sudah mengajukan pemesanan, tetapi distributor belum mengirimkan. Saat ini dia hanya bisa menjual minyak curah dan minyak kemasan dengan merek lain.
"Saya sudah nggak jual Minyakita, karena kalau pesan barang, semua agen dan distributor bilangnya nggak ada, gimana kita. Dari distributornya juga kosong, ke mana itu, saya juga bingung,"ujar Sukandi
Sebelum menghilang di pasaran, Sukandi pernah mendapatkan pasokan Minyakita 10 karton per pekan dan biasanya habis dalam 4-5 hari karena Minyakita diminati masyarakat.
"1 karton isinya 12 pcs, paling saya dapatnya 10 karton, itupun barangnya susah. Di pasar ini Minyakita laku keras, karena barangnya nggak ada, orang beralih ke minyak lain. Tukang gorengan, tukang nasipecel lele dia membeli Minyakita karena harga terjangkau," kata Sukandi.
Kepala Pasar Gudang Tigaraksa Indah nurwulan menjelaskan, kelangkaan Minyakita sudah terjadi sejak 2 pekan terakhir. "Kosong pak di pasar Gudang, ada satu pedagang, itu juga dapat satu dus dan harganya di atas HET (harga eceran tertinggi) mencapai Rp 16.000, bahkan kemarin pedagang ada yang jual Rp 17.000," ucapnya.
Sumber: BeritaSatu.com
# Minyakita# Harga Minyakita# minyak goreng# Beritasatu Bisnis# Harga Minyakita Naik