PMI Manufaktur Konsisten Ekspansif di Tengah Gejolak Global
Jakarta, Beritasatu.com - Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat di angka 51,3 pada bulan Januari 2023, naik sedikit dari angka bulan Desember 2022 yaitu 50,9 dan di atas titik tidak ada perubahan 50,0 selama 17 bulan berturut-turut.
Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan mengatakan PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global pada bulan Januari menunjukkan kondisi sektor manufaktur yang lebih baik pada awal tahun baru. Ekspansi produk diperkuat oleh penjualan yang lebih baik yang merupakan pertanda positif untuk sektor.
"Sektor terkonsentrasi pada perekonomian domestik, dengan permintaan baru dari luar negeri jatuh pada kisaran tercepat yang menggambarkan penurunan kondisi eksternal. Hal ini akan tetap menjadi penghambat besar sektor yang telah terjadi sejak 2022,” ucap Jingyi, Jumat (3/2/2023).
Sementara itu, tekanan harga di sektor manufaktur Indonesia terus berkurang, dengan biaya input naik pada laju lambat selama lebih dari dua tahun dan inflasi biaya output turun hingga posisi rendah 20 bulan.
"Meski masih tinggi, penurunan lebih lanjut pada tekanan harga diharapkan mendorong Bank Indonesia untuk mengurangi pengetatan kebijakan, yang menjadi pertanda baik bagi perusahaan untuk menghadapi tahun baru," kata Jingyi Pan.
Sementara, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan di tengah dinamika perekonomian dunia, sektor manufaktur nasional konsisten ekspansif selama 17 berturut-turut. PMI Januari 2023 Indonesia tercatat naik menjadi 51,3.
"Hal ini menunjukan resiliensi perekonomian domestik. Sektor manufaktur yang tetap berada di zona ekspansi menunjukkan daya tahan perekonomian Indonesia di tengah gejolak global dan perlambatan manufaktur yang terjadi di berbagai negara,” tutur Febrio.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
2 Hakim Agung dan Sekretaris MA Bakal Dihadirkan di Sidang Kasus Suap
Produk Kesehatan Laris, Laba Kalbe Farma Naik Capai Rp 3,4 T
KPK Tak Ambil Pusing Rafael Alun Sampaikan Bantahan atas Kasusnya
Pembatalan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Berdampak ke IHSG
Sesi I, IHSG Relatif Stabil di6.807,8
Fintech Syariah Tumbuh Seiring Adopsi Layanan Digital
