Harga Bawang Merah di Tegal Melambung hingga Tembus Rp 40.000 Per Kg
Tegal, Beritasatu.com - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengalami kenaikan. Komoditas pertanian ini bahkan sudah menembus angka Rp 40.000 per kilogram. Namun, kenaikan harga ini tidak membawa keuntungan bagi para petani karena belum memasuki musim panen raya.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bawang merah Kota Tegal, Asmawi Azis saat dikonfirmasi Beritasatu.com membenarkan kenaikan harga bawang merah. Asmawi Azis mengatakan harga bawang merah sudah mulai naik sejak Januari dan terus merangkak naik sampai saat ini.
“Meski mengalami kenaikan, bagi para petani hal ini tidak menguntungkan karena saat ini belum memasuki musim panen jadi petani belum bisa menjual hasil tanaman mereka,” kata Asmawi Azis.
Kenaikan harga bawang merah hingga menembus angka Rp 40.000 per kilogram sudah melampaui harga acuan yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 32.000 per kilogram di tingkat konsumen.
Secara umum, kenaikan ini disebabkan faktor cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi. Akibatnya, stok bawang merah di pasaran berkurang. Selama musim hujan, belum ada daerah yang panen raya. Dikatakan Asmawi Azis, kalaupun ada daerah yang panen raya, hanya sejumlah kecil dari total para petani bawang merah. Dengan demikian, jumlahnya masih sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Tingginya curah hujan, menurut Asmawi Azis juga menurunkan produktivitas tanaman bawang merah. Hal ini karena dengan curah hujan yang tinggi berimbas pada menurunnya jumlah tunas di tanaman bawang merah yang secara otomatis hasil panen dari tanaman tersebut akan berkurang jauh.
Kenaikan harga bawang merah yang cukup signifikan diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa bulan ke depan mengingat musim panen raya belum tiba. Pada tahun sebelumnya, harga bawang merah akan kembali normal saat terjadi musim panen raya di bulan Juni hingga Agustus. Saat itu, pasokan dari petani mulai meningkat.
“Saat ini petani juga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan obat-obatan," ungkapnya.
Selama ini para petani bawang merah di Kota Tegal maupun daerah penghasil bawang merah lainnya tidak dapat menikmati lonjakan harga karena para petani belum siap panen.
“Saya berharap pemerintah lebih mementingkan nasib para petani bawang merah dan tidak menggelontorkan kran impor dalam kondisi seperti sekarang ini karena kalau itu dilakukan nantinya justru akan merusak harga di saat memasuki masa panen raya,” kata Asmawi Azis.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Review Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves
Sahabat Jadi Cinta, Fakta Menarik Pernikahan Laura Theux
7 Kegiatan Ngabuburit yang Bermanfaat Bagi Banyak Orang
Bapanas Uji Keamanan Pangan Segar di Pasar dan Ritel modern
Warga Jakarta Barat Antusias Daftar Mudik Gratis
Bapanas Tambah Pasokan Gula Pasir Guna Penuhi Ketersediaan Selama Ramadan
Soal Impor Beras, Bapanas: Kami Fokus Serap Penen Dalam Negeri
Kronologi Alshad Ahmad Nikahi Nissa Saat Berpacaran dengan Tiara Andini
