Mengenal Frugal Living, Hidup Hemat untuk Tujuan Finansial
Jakarta, Beritasatu.com- Istilah frugal living yakni hidup hemat atau minimalis untuk mencapai tujuan finansial atau freedom financial bisa menjadi pilihan bagi sebagian kalangan. Namun ada sebagian pihak yang mencibirnya. Hal ini seperti yang terjadi Malaysia sempat viral rekaman seorang pria rela makan nasi dan garam selama belasan tahun agar bisa membeli rumah seharga Rp2 miliar. Kisah serupa juga terjadi pada seorang perempuan Jepang yang membatasi biaya konsumsinya per hari Rp 6.000, untuk meraih impiannya membeli tiga rumah.
Bagi sebagian kalangan kedua kisah tersebut dianggap bisa menjadi role model langkah berhemat dengan tujuan finansial tertentu. Walaupun tak sedikit yang menganggapnya sebagai langkah ekstrem dalam menabung. Hal ini terkait dengan cara dan kebiasaan seseorang untuk mengelola dana dengan menabung.
Penyedia layanan marketplace reksa dana, Bibit.id dalam sebuah diskusi di blognya menyebut frugal living secara sederhana, adalah gaya hidup hemat untuk menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran.
“Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living biasanya fokus pada tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya financial freedom. Gaya hidup frugal living ini bisa membantu memprioritaskan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak perlu,” demikian Bibit Weekly yang dipublikasikan Blog.Bibit.id pada Jumat (3/2/2023).
Sejatinya terdapat sejumlah cara untuk menjalankan frugal living. Selain mencatat pengeluaran dan melakukan budgeting secara rutin, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living antara lain dengan memanfaatkan diskon sebelum membeli sesuatu. "Namun perlu diiingat, bukan berarti membeli barang secara impulsif hanya karena promo. Perhatikan tingkat kebutuhan terhadap barang dengan harga promo tersebut," kata Bibit.
Selain itu, menaikkan alokasi untuk menabung dan investasi. Mengingat hidup berhemat, seseorang berpotensi menyisihkan uang lebih banyak lagi. Dengan begitu bisa menambah alokasi untuk investasi agar makin fokus mencapai tujuan keuangan.
Hal lain memberi barang bekas (second). Tidak slaah membeli barang bekas karena hal terpenting adalah fungsi dari barang tersebut. Jika mencari dengan cermat, bisa saja ditemukan barang yang masih berfungsi dengan kualitas baik dan harga terjangkau. Berikutnya masih tersisa uang tambahan untuk disisihkan sebagai investasi.
Sumber: Investor Daily
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Terjebak di Tengah Tawuran Remaja, Pria di Palmerah Tewas
Doa Lucinta Luna Agar Bisa Berpuasa Penuh Justru Dicibir Netizen
5 Resep Takjil Buka Puasa Dengan Olahan Pisang, Dijamin Enak!
Bahaya Laten Hoax PKI
Penjelasan Manajamen soal Kebakaran Gudang Goto Living di Tangerang
Swiss Open 2023: Menang, Fikri/Bagas Melaju ke Perempat Final
FIFA Matchday: Timnas Indonesia Jangan Remehkan Burundi
Sambut Ramadan, Dinar Candy Ajak Keluarga Besar Umrah
