Jumat, 24 Maret 2023

Mengenal Frugal Living, Hidup Hemat untuk Tujuan Finansial

Fajar Widhiyanto / WBP
Minggu, 5 Februari 2023 | 08:03 WIB

Jakarta, Beritasatu.com- Istilah frugal living yakni hidup hemat atau minimalis untuk mencapai tujuan finansial atau freedom financial bisa menjadi pilihan bagi sebagian kalangan. Namun ada sebagian pihak yang mencibirnya. Hal ini seperti yang terjadi Malaysia sempat viral rekaman seorang pria rela makan nasi dan garam selama belasan tahun agar bisa membeli rumah seharga Rp2 miliar. Kisah serupa juga terjadi pada seorang perempuan Jepang yang membatasi biaya konsumsinya per hari Rp 6.000, untuk meraih impiannya membeli tiga rumah.

Bagi sebagian kalangan kedua kisah tersebut dianggap bisa menjadi role model langkah berhemat dengan tujuan finansial tertentu. Walaupun tak sedikit yang menganggapnya sebagai langkah ekstrem dalam menabung. Hal ini terkait dengan cara dan kebiasaan seseorang untuk mengelola dana dengan menabung.

Penyedia layanan marketplace reksa dana, Bibit.id dalam sebuah diskusi di blognya menyebut frugal living secara sederhana, adalah gaya hidup hemat untuk menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran.

“Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living biasanya fokus pada tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya financial freedom. Gaya hidup frugal living ini bisa membantu memprioritaskan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak perlu,” demikian Bibit Weekly yang dipublikasikan Blog.Bibit.id pada Jumat (3/2/2023).

Sejatinya terdapat sejumlah cara untuk menjalankan frugal living. Selain mencatat pengeluaran dan melakukan budgeting secara rutin, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living antara lain dengan memanfaatkan diskon sebelum membeli sesuatu. "Namun perlu diiingat, bukan berarti membeli barang secara impulsif hanya karena promo. Perhatikan tingkat kebutuhan terhadap barang dengan harga promo tersebut," kata Bibit.

Selain itu, menaikkan alokasi untuk menabung dan investasi. Mengingat hidup berhemat, seseorang berpotensi menyisihkan uang lebih banyak lagi. Dengan begitu bisa menambah alokasi untuk investasi agar makin fokus mencapai tujuan keuangan.

Hal lain memberi barang bekas (second). Tidak slaah membeli barang bekas karena hal terpenting adalah fungsi dari barang tersebut. Jika mencari dengan cermat, bisa saja ditemukan barang yang masih berfungsi dengan kualitas baik dan harga terjangkau. Berikutnya masih tersisa uang tambahan untuk disisihkan sebagai investasi.

Sumber: Investor Daily

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034273
1034258
1034250
1034269
1034271
1034268
1034266
1034267
1034251
1034263
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon