Mengenal Frugal Living, Hidup Hemat untuk Tujuan Finansial

Minggu, 5 Februari 2023 | 08:03 WIB
Fajar Widhiyanto / WBP
Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Jakarta, Beritasatu.com- Istilah frugal living yakni hidup hemat atau minimalis untuk mencapai tujuan finansial atau freedom financial bisa menjadi pilihan bagi sebagian kalangan. Namun ada sebagian pihak yang mencibirnya. Hal ini seperti yang terjadi Malaysia sempat viral rekaman seorang pria rela makan nasi dan garam selama belasan tahun agar bisa membeli rumah seharga Rp2 miliar. Kisah serupa juga terjadi pada seorang perempuan Jepang yang membatasi biaya konsumsinya per hari Rp 6.000, untuk meraih impiannya membeli tiga rumah.

Bagi sebagian kalangan kedua kisah tersebut dianggap bisa menjadi role model langkah berhemat dengan tujuan finansial tertentu. Walaupun tak sedikit yang menganggapnya sebagai langkah ekstrem dalam menabung. Hal ini terkait dengan cara dan kebiasaan seseorang untuk mengelola dana dengan menabung.

Penyedia layanan marketplace reksa dana, Bibit.id dalam sebuah diskusi di blognya menyebut frugal living secara sederhana, adalah gaya hidup hemat untuk menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran.

“Orang yang menerapkan gaya hidup frugal living biasanya fokus pada tujuan keuangan tertentu di masa depan, misalnya financial freedom. Gaya hidup frugal living ini bisa membantu memprioritaskan pengeluaran mana yang penting dan mana yang tidak perlu,” demikian Bibit Weekly yang dipublikasikan Blog.Bibit.id pada Jumat (3/2/2023).

Sejatinya terdapat sejumlah cara untuk menjalankan frugal living. Selain mencatat pengeluaran dan melakukan budgeting secara rutin, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan frugal living antara lain dengan memanfaatkan diskon sebelum membeli sesuatu. "Namun perlu diiingat, bukan berarti membeli barang secara impulsif hanya karena promo. Perhatikan tingkat kebutuhan terhadap barang dengan harga promo tersebut," kata Bibit.

Selain itu, menaikkan alokasi untuk menabung dan investasi. Mengingat hidup berhemat, seseorang berpotensi menyisihkan uang lebih banyak lagi. Dengan begitu bisa menambah alokasi untuk investasi agar makin fokus mencapai tujuan keuangan.

Hal lain memberi barang bekas (second). Tidak slaah membeli barang bekas karena hal terpenting adalah fungsi dari barang tersebut. Jika mencari dengan cermat, bisa saja ditemukan barang yang masih berfungsi dengan kualitas baik dan harga terjangkau. Berikutnya masih tersisa uang tambahan untuk disisihkan sebagai investasi.

Frugal living juga bisa ditempuh dengan membandingkan harga dan value. Selain membandingkan harga terjangkau, perlu dilihat value seperti dari segi kualitas. Sehingga bisa didapat harga dan kualitas produk terbaik, dengan masa pakai lebih lama.

Berikut kelebihan atau manfaat dari gaya hidup frugal living, antara lain menghemat uang lebih banyak dan menjadi lebih bijak dan mindful terhadap setiap pengeluaran. Dari segi mindset, menerapkan frugal living bisa membantu untuk mengenali prioritas keuangan, mana yang penting dan mana yang bisa dipangkas. Akhirnya lebih fokus dengan tujuan keuangan.

Sementara itu gaya hidup frugal living juga dinilai memiliki kekurangan, antara lain baahwa gaya hidup hemat memang baik, tetapi bagaimanapun tetap ada batasan. Adanya pengeluaran yang bertambah seiring berjalannya waktu seperti untuk kesehatan atau pendidikan anak jika sudah berkeluarga. Ada pula faktor inflasi dari waktu ke waktu, sehingga total pengeluaran kemungkinan juga meningkat. Jika terus berhemat tapi penghasilan tidak bertambah, bisa jadi akan lebih sulit atau butuh waktu lebih lama untuk mencapai tujuan keuangan.

Selian tu, pilihan jadi terbatas karena harus berhemat. Seseorang cenderung mencari barang dengan harga terjangkau agar bisa disesuaikan dengan bujet yang sudah disusun. Hal inilah yang membuat seseorang menjadi kurang fleksibel dalam menggunakan uang.



Sumber: Investor Daily

# Frugal Living# Hidup Hemat# Tujuan Finansial# Financial Freedom# Beritasatu Bisnis
Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI