Kamis, 30 Maret 2023

Tantang Tesla Elon Musk, Orang Terkaya Dunia Ini Investasi di Lotus untuk Mobil Listrik

Surya Lesmana / LES
Minggu, 5 Februari 2023 | 15:42 WIB

Paris, Beritasatu.com - Orang terkaya dunia melawan orang terkaya kedua di dunia. Bernard Arnault, CEO raksasa mewah LVMH, baru saja berinvestasi di pabrikan mobil mewah Lotus, yang seolah menantang Bos Tesla Elon Musk untuk pengembangan mobil listrik (EV) .

Bernard Arnault adalah CEO dan pemegang saham terbesar raksasa mewah Prancis LVMH yang memiliki banyak merek mulai dari Dior, Louis Vuitton, Tiffany hingga produsen sampanye Veuve Clicquot.

Pada pertengahan Desember 2022, Bernard Arnault telah mencopot posisi orang terkaya di dunia dari Elon Musk. Dan, hampir dua bulan kemudian, taipan Prancis itu masih bertahta.

Kekayaan Bernard Arnault saat ini bernilai US$ 193 miliar, naik US$ 30,7 miliar tahun ini saja, menurut Bloomberg Billionaires Index .

Miliarder Prancis kembali mengalahkan Elon Musk baru-baru ini berkat pembukaan kembali ekonomi dunia, dan khususnya Tiongkok. Selain itu, konsumen kaya tidak terlalu terpengaruh oleh biaya hidup yang lebih tinggi, sementara konsumen rata-rata mengurangi pengeluaran diskresioner.

Bernard Arnault (73), telah menggeser posisi Elon Musk selama 15 bulan sebagai orang terkaya dunia. Dia terutama memanfaatkan kekalahan pasar saham Tesla yang kehilangan 65% nilainya tahun lalu.

Tahun ini, Elon Musk tampaknya bertekad untuk merebut kembali mahkotanya. Kekayaannya saat ini bernilai US$ 174 miliar, naik US$ 36,5 miliar tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index. Hanya sekitar US$ 19 miliar yang memisahkan Elon Musk dari Bernard Arnault di tempat pertama.

Terlepas dari hierarki global orang kaya, persaingan antara kedua pria tersebut kini tampaknya bergeser ke bidang yang sangat dikenal Elon Musk: kendaraan listrik alias EV.

Elon Musk dan Tesla mendominasi segmen ini dianggap sebagai masa depan industri otomotif.

Tahun lalu Tesla mencapai hasil rekor: pembuat mobil yang berbasis di Austin, Texas ini memproduksi 1,37 juta kendaraan dan mengirimkan 1,3 juta. Dan untuk tahun 2022, Elon Musk mengatakan Tesla dapat memproduksi hingga 2 juta kendaraan, meskipun pembuat mobil tersebut memperkirakan hanya 1,8 juta unit.

Pendapatan naik 51% menjadi US$ 81,4 miliar untuk laba bersih US$ 12,6 miliar.

Angka-angka ini menunjukkan dominasi Tesla atas semua pesaingnya di mobil listrik. Namun keuntungan besar kelompok Elon Musk ini tampaknya tidak membuat takut Bernard Arnault, yang baru saja berinvestasi di pabrikan kendaraan sport dan mewah Lotus.

Didirikan pada tahun 1948, merek mobil mewah Inggris ini kini bertaruh pada pengembangan kendaraan listrik.

Investasi Arnault di Lotus datang sebagai bagian dari IPO merek Inggris melalui apa yang disebut kesepakatan SPAC diharapkan pada paruh kedua tahun ini. Secara khusus, Lotus akan bergabung dengan L Catterton Asia Acquisition Corp, sebuah perusahaan investasi yang berafiliasi dengan Bernard Arnault.

LVMH memang bermitra dengan perusahaan untuk mengembangkan investasinya di seluruh dunia. LCAAC go public pada tahun 2021, mengumpulkan US$ 250 juta.

Lotus, yang diakuisisi pada 2017 oleh grup Geely, pemegang saham Volvo Cars, Polestar dan Mercedes, akan bernilai US$ 5,4 miliar setelah merger, perusahaan mengumumkan pada 31 Januari.

“Ini adalah saat yang menyenangkan bagi Lotus Tech karena kami bekerja untuk menghadirkan hyper SUV elektrik pertama kami, menerapkan inovasi dan keahlian teknik kami untuk memenuhi permintaan global yang meningkat akan EV mewah,” kata Qingfeng Feng, CEO Lotus Tech.

"Di L Catterton, kami telah menemukan mitra dengan rekam jejak yang mengesankan tidak hanya membangun merek premium yang ikonik dan menciptakan nilai bagi perusahaan dengan memanfaatkan keahlian konsumen di seluruh dunia, tetapi juga membawa mereka ke pasar publik dan mendukung pengembangan jangka panjang mereka."

“Pasar mobil listrik global berkembang pesat, dengan segmen mewah tumbuh lebih cepat daripada industri yang lebih luas,” kata Chinta Bhagat, Co-CEO LCAA.

"Tiongkok, UE, Inggris, dan AS diperkirakan akan mendorong sebagian besar pertumbuhan ini selama dekade berikutnya karena kebijakan pemerintah di wilayah ini memberikan penarik lebih lanjut untuk penjualan mobil listrik."

 



Sumber: The street

Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1035359
1035354
1035383
1035381
1035341
1035382
1035380
1035336
1035379
1035370
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon