Fintech Lending Salurkan Pembiayaan Rp 232,15 T di 2022
Jakarta, Beritasatu.com - Industri fintech p2p lending tercatat menyalurkan pembiayaan Rp 232,15 triliun sepanjang tahun 2022. Nilai ini, tumbuh 48,9 persen dibandingkan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 155,9 triliun.
Melalui nilai tersebut, fintech lending membukukan akumulasi penyaluran sejak berdiri sampai dengan Desember 2022 menembus Rp 528,00 triliun.
Secara agregat, akumulasi penyaluran pembiayaan itu dicatatkan untuk 722,49 juta transaksi penerima pinjaman. Adapun terdapat sebanyak 189,37 juta transaksi penerima pinjaman sepanjang 2022.
CEO dan co-founder KoinWorks Benedicto Haryono menerangkan, KoinWorks sebagai salah satu fintech lending di Indonesia telah mendorong pemahaman akan pentingnya peran UMKM untuk ekonomi. Sepanjang tujuh tahun terakhir, pihaknya selalu berinovasi untuk menyediakan produk-produk dan layanan untuk membantu UMKM bertumbuh.
"Kami bangga telah membantu 850.000 UMKM menerima pendanaan. Lebih dari 25% UMKM ini menerima pembiayaan pertama mereka dari KoinWorks dan kami menyadari bahwa dukungan semacam ini dapat menjadi pilar untuk mendukung usaha kecil lainnya di dalam ekosistem UMKM," kata Benedicto, Minggu (5/2/2023).
Benedicto mengungkapkan, KoinWorks mengajak para pengguna dan publik untuk ikut mengambil peran dalam misi mensukseskan UMKM. Apalagi saat ini gap pembiayaan fintech lending kepada UMKM masih cukup besar dan akses ke pembiayaan masih menjadi hambatan pertama UMKM dalam berkembang.
Ekonom dan Penasihat Kementerian Keuangan Masyita Crystallin mengungkapkan, kondisi perekonomian tahun 2022 lalu telah dilalui meski diakui penuh dengan tantangan bagi industri fintech lending, mulai dari dampak konflik Rusia-Ukraina hingga ke sektor keuangan. Pandemi Covid-19 di awal kemunculannya juga sempat memberi imbas penurunan permintaan di sektor UMKM.
"Tapi sekarang sudah mulai naik, bahkan lebih tinggi secara nominal dibandingkan sebelum krisis. Nah kita ingin menjaga ini, animo demand domestik. Ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang paling kuat pada saat demand dari luar terganggu," ungkap dia.
Sumber: BeritaSatu.com
Saksikan live streaming program-program BTV di sini