Minyakita Langka dan Mahal, DPR Soroti Pemenuhan DMO
Jakarta, Beritasatu.com - Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDIP, Ansy Lema menyoroti soal kelangkaan minyak goreng subsidi dengan merek Minyakita di pasaran yang terjadi belakangan ini.
Ansy menilai, langkanya minyakita salah satunya bisa diakibatkan oleh berkurangnya pasokan bahan baku minyak sawit atau crude palm oil (CPO).
Dikatakan Ansy, seharusnya kelangkaan pasokan CPO bisa dihindari jika pengusaha kelapa sawit mematuhi kewajiban untuk menyediakan domestic market obligation (DMO). Ia pun mempertanyakan bentuk pengawasan terdahap kewajiban pengusaha kelapa sawit tersebut.
"Kalau kita bicara soal DMO, kan menjadi tanggung jawab yang diberikan negara kepada para pengusaha, pihak swasta. Kita harus bisa bertanya, kita harus bisa memastikan apakah betul para pengusaha kita ini sudah betul-betul patuh menjalankan apa yang menjadi kesepakatan ataupun komitmen mereka," kata Ansy kepada jurnalis BTV, di Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Ketika ditanya apakah ada unsur kecurangan yang terjadi di hulu sehingga menyebab minyak goreng langka, Ansy menjawab dengan santai.
"Saya memang tidak punya bukti, tetapi kita bisa menduga-duga. Ada yang mensinyalir misalnya pasokan ini ditahan. Kalau beres berarti tidak ada masalah, seharusnya begitu," ujarnya.
Ia pun berharap agar ada pengawasan yang ketat terhadap regulasi ini. Ansy mengusulkan Satgas Pangan bisa melakukan sidak, untuk mencari akar permasalahan utama kelangkaan.
"Kalau usulan konkret saya adalah pengawasan ini harusnya diperketat mulai dari hulu sampai ke hilir. Harus turunkan Satgas Pangan untuk melakukan sidak di hulu itu," tambahnya.
Ansy menyebut, jika dibutuhkan perlu adanya alokasi anggaran khusus agar bisa memperkuat fungsi pengawasan. Sebab menurutnya, jika tidak diawasi itu rentan atau berpotensi diselewengkan.
"Tentu pilihan yang rasional adalah perlu ada alokasi anggaran untuk menjalankan fungsi pengawasan ini diperkuat," tambahnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini