Indef Sarankan Tiga Strategi Jaga Pertumbuhan Ekonomi 2023
Jakarta, Beritasatu.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai, pemerintah harus menjalankan tiga strategi untuk mengantisipasi terjadinya perlambatan atau deselerasi pertumbuhan ekonomi 2023.
Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto mengatakan, kondisi ini berkaca pada pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2022 yang hanya tumbuh 5,01% secara year on year (YOY) atau terjadi penurunan dari kuartal III 2022 yang sebesar 5,72%.
"Hal ini terefleksi di kuartal IV 2022 hanya tumbuh 5,01%, ini juga ada sinyal-sinyal ekonomi akan mengalami deselerasi," kata Eko Listiyanto, di Jakarta, Selasa (07/02/2023).
Strategi pertama untuk mengantisipasi terjadinya deselerasi adalah meredam dampak perlambatan ekonomi global dengan mendorong pertumbuhan sektor industri di atas pertumbuhan ekonomi.
"Saat ini masih ada ruang untuk mendorong sumber pertumbuhan ekonomi dari sisi ekspor dan investasi," jelas Eko Listiyanto.
Strategi kedua, meningkatkan daya beli dengan program pengentasan kemiskinan secara proaktif, tidak sekedar menebar bantuan sosial.
Selama ini, kata Eko, upaya mengurangi kemiskinan dilihat dari pemberian bantuan sosial yang menjadi penghasilan tambahan bagi penduduk miskin. Tetapi ini belum cukup dan harus mulai dilakukan program pemberdayaan.
"Ini sudah saatnya kita melihat bagaimana indikator orang bisa keluar dari kemiskinan dan tidak memerlukan banso lagi. Ini yang menurut saya harus dilakukan," tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga harus memperkuat upaya pengendalian inflasi. Eko mengatakan, beberapa komponen harga yang sangat sensitif membentuk inflasi beras atau minyak goren belum teratasi.
"Pemerintah harus cepat mengambil respon ini mumpung masih di awal tahun, harapannya target inflasi 3 plus minus 1% di akhir tahun bisa tercapai,” tandas Eko Listiyanto.
Strategi ketiga, diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas sangat diperlukan untuk memastikan berkurangnya tingkat kemiskinan dan pengangguran.
Kalau pertumbuhan ekonomi 5,3% terus kemiskinan dan pengangguran masih tinggi ini tidak menunjukan kinerja fantastis,” pungkas Eko Listiyanto.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Keramas Massal, Cara Warga Babakan Tangerang Sambut Ramadan
UBS Selamatkan Credit Suisse, Harga Minyak Melonjak
Pawai Ogoh-ogoh Jelang Nyepi Jadi Daya Tarik Wisman
Donasikan Alat Laboratorium ke ITB, GNI Konsisten Dukung Pengembangan SDM
Indikator Menyala, Lion Air Rute Bali-Solo Mendarat di Yogyakarta
Jelang Sidang Isbat, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan
Menparekraf Minta UMKM "Naik Kelas" Tak Lupa Jaga Kualitas
Menkeu AS Yellen Jamin Lindungi Perbankan, Wall Street Naik
