YLKI Desak Kemenkeu Segera Terapkan Cukai Minuman Berpemanis
Jakarta, Beritasatu.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) segera memberlakukan pengenaan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) mulai tahun 2023.
"Pasalnya, dampak yang ditimbulkan dari minuman berpemanis sangat buruk bagi kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko terkena diabetes mellitus," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi kepada Beritasatu.com, Selasa (7/2/2023).
Dikatakan Tulus, pengenaan cukai minuman berpemanis memang akan ditanggung konsumen sebagai pengguna barang karena harga jual barang akan lebih tinggi. Namun di sisi lain, pengenaan cukai justru akan melindungi konsumen agar ada dimensi pengendalian terhadap produk MBDK.
"Saat ini kalau kita bicara MBDK yang dikaitkan dengan penyakit gula atau diabetes, naiknya itu sangat siflgnifikan. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga baru merilis data, sejak tahun 2010 temuan kasus diabetes anak mengalami peningkatan hingga 70 kali lipat. Ini menandakan kontribusi minuman berpemanis terhadap penyakit gula sangat serius," tegasnya.
Bila Kemenkeu masih menunda pengenaan cukai MBDK, menurut Tulus, Kemenkeu telah salah arah. Justru dampak yang ditimbulkan dari penundaan cukai MBDK ini akan lebih besar, baik dari sisi kesehatan maupun keuangan negara.
"Saya mendorong agar pengenaan cukai MBDK dilakukan mulai tahun ini. Kalau di 2024 atau 2025, sudah terlalu kental dengan tahun politik. Dampak yang ditimbulkan dari MBDK bila ditunda-tunda juga akan semakin besar. Sudah saatnya Kemenkeu mengenakan cukai MBDK sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat," kata Tulus.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Bagikan
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Menhub Minta Masyarakat Manfaatkan Program Mudik Gratis
5 Keutamaan Sholat Witir yang Wajib Diketahui!
Wagub Bali Akan Tertibkan Turis Asing Rampas Usaha Lokal
XL Axiata Resmi Hadirkan eSIM, Ini Keunggulannya
Erick Thohir Dinilai Punya Kompetensi sebagai Cawapres 2024
Ikappi Nilai Kebijakan Impor Daging Tak Selesaikan Masalah
BRI Finance Bidik Pembiayaan Mobil Baru Naik 40 Persen Selama Ramadan

5
Rupiah Naik Tajam Seiring Sentimen Risk On di Pasar
1 jam yang laluASEAN Bigger Contributor to Global Economy Than EU: Official
4 jam yang laluB-FILES
Harga Cabai dan Ayam Potong di Kota Mataram Meroket


Sekilas mengenai Ganjar Mania Dibubarkan
Guntur Soekarno