Sabtu, 25 Maret 2023

Sentimen Gempa Turki dan Pernyataan Powell Masih Bayangi Harga Minyak Mentah

Faisal Maliki Baskoro / FMB
Kamis, 9 Februari 2023 | 07:55 WIB

Texas, Beritasatu.com - Harga minyak mentah dunia naik untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Rabu (8/2/2023). Pernyataan ketua Federal Reserve Jerome Powell meredakan kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga di masa depan.

Powell mengakui bahwa inflasi mulai melambat, mengindikasikan bank sentral akan segera menghentikan kenaikan suku bunga. Nada komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Selasa dinilai tidak terlalu hawkish sehingga meningkatkan selera investor untuk mengambil risiko dan membebani dolar. Mata uang AS yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Minyak mentah Brent ditutup naik US$ 1,40, atau 1,7%, menjadi US$ 85,09 per barel sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik US$ 1,33, atau 1,7%, menjadi US$ 78,47.

Investor berharap kenaikan suku bunga AS yang tidak terlalu agresif akan membantu ekonomi terbesar dunia itu menghindari perlambatan ekonomi yang tajam atau resesi yang akan memukul permintaan minyak. Berakhirnya pembatasan Covid-19 di Tiongkok juga diperkirakan akan mendukung permintaan bahan bakar.

Mengenai pasokan, OPEC+ pekan lalu memutuskan untuk mempertahankan pembatasan produksi dan seorang pejabat Iran pada hari Rabu mengatakan kelompok itu kemungkinan akan mempertahankan kebijakan saat ini pada pertemuan berikutnya.

Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin menghentikan aliran minyak mentah dari Irak dan Azerbaijan keluar dari pelabuhan Ceyhan di Turki. BP Azerbaijan telah mengumumkan force majeure pada pengiriman minyak mentah Azeri dari pelabuhan. Pipa Irak ke Ceyhan kembali mengalir pada hari Selasa.

Data Administrasi Informasi Energi A.S. menunjukkan produksi minyak AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak April 2020. Persediaan minyak mentah naik 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 3 Februari menjadi 455,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 2,5 juta barel.



Saksikan live streaming program-program BTV di sini


Bagikan

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI

1034534
1034535
1034533
1034532
1034530
1034531
1034529
1034528
1034526
1034525
Loading..
Terpopuler Text

Foto Update Icon