Jasa Marga Akan Divestasi JTT Lewat Private Placement
Jakarta, Beritasatu.com- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan menggalang modal (equity fundraising) pada anak usahanya PT Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT). Bukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), emiten jalan tol pelat merah tersebut lebih memilih mendivestasi atau asset recycling porsi kepemilikannya di JTT melalui private placement.
Hal ini dikatakan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Menurutnya, sejauh ini belum ada investor strategis yang sudah konfirmasi untuk menebus penawaran terbatas saham sub holding Jasa Marga. "Oh, itu belum," ucap Tiko saat menjawab pertanyaan Investor Daily di Jakarta, Rabu (15/2/2022).
Lagi pula, kata dia, saham yang didivestasi lewat private placement itu bukan saham Jasa Marga selaku holding dan perusahaan tercatat (listed company), melainkan saham unit usaha perseroan yang mengelola jalan Tol Transjawa. "Jadi, bukan saham publik di Jasa Marga," imbuh pria yang akrab disapa Tiko ini.
Terkait nilai aset yang didivestasi sebesar US$ 300 juta, Tiko secara tegas membantah bahwa besaran nilainya tidak sebesar itu. "Size-nya gak segitu saya rasa. Kamu cek lagi deh, itu salah," tandas Tiko.
Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim dalam risetnya sudah memperkirakan bahwa Jasa Marga akan lebih memilih opsi divestasi aset ketimbang IPO. Pertimbangannya, jelas Kharel, jika perseroan memilih IPO, maka hal tersebut berpotensi mengurangi daya tarik investor terhadap saham JSMR.
Jadi cukup beralasan, mengingat Jasa Marga akan terus berinvestasi ke proyek-proyek baru, sedangkan JTT tidak. Selain itu, JTT juga akan menawarkan pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada JSMR. Di mana, JTT menawarkan 80%-85% sedangkan JSMR 15%-30%. "Akibatnya, kami mengira, investor akan mengalihkan fokus mereka dari semula ke JSMR beralih ke JTT, yang kami antisipasi manajemen juga tentu tidak ingin hal itu terjadi," tutur Kharel.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini