Pendapatan Picu Laba Astra Agro Tergerus Jadi Rp 1,72 Triliun
Jakarta, Beritasatu.com- PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sepanjang 2022 mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 1,72 triliun atau turun 12,41% dari laba bersih 2021 sebesar Rp 1,97 triliun. Pendapatan menjadi pemicu tergerusnya laba perusahaan.
"Pendapatan bersih turun, yakni 10,25% (yoy) menjadi Rp 21,82 triliun sepanjang 2022 dari Rp 24,32 triliun pada tahun sebelumnya," demikian laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dikutip Investor Daily, Kamis (23/2/2023).
Penurunan pendapatan bersih diikuti beban pokok pendapatan dengan koreksi 7,62% (yoy) menjadi Rp 18 triliun pada tahun 2022. Hal ini menghasilkan laba bruto Rp 3,82 triliun pada 2022, lebih kecil dari Rp 2,83 triliun dari tahun 2021.
Dilihat dari perincian pendapatan berdasarkan produk, penghasilan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dari minyak sawit mentah dan turunannya, paling banyak menyumbang penurunan pendapatan. Penjualan produk ini turun sekitar Rp 2,39 triliun dari 2021 menjadi Rp 19,62 triliun tahun lalu. Sementara itu, penjualan inti sawit dan turunannya hanya turun Rp 20,73 miliar menjadi Rp 2,18 triliun dan penjualan produk lainnya turun Rp 75 miliar jadi Rp 21,82 miliar.
Hingga 31 Desember 2022, total aset lancar bisnis perkebunan grup Astra ini juga terpantau berkurang 21,49% menjadi Rp 7,39 triliun. Sedangkan aset tidak lancar AALI naik menjadi Rp 21,85 triliun dari Rp 20,98 triliun pada akhir 2021. Dengan begitu, total aset perseroan tetap turun menjadi Rp 29,24 triliun dari Rp 30,39 triliun pada tahun sebelumnya.
Dari sisi tanggung jawab keuangan, total liabilitas PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sampai akhir tahun lalu, turun menjadi Rp 7 triliun dari Rp 9,22 triliun pada 2021. Liabilitas AALI per 31 Desember 2022 itu, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 2,05 triliun yang turun 65,55% (yoy) dan liabilitas jangka panjang Rp 4,95 triliun yang naik 51,55% (yoy).
Saksikan live streaming program-program BTV di sini