Mentan: Peremajaan Sawit Rakyat 180.000 Ha, Gapki Harus Berperan
Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan) menegaskan setiap tahun program peremajaan sawit rakyat (PSR) ditargetkan seluas 180.000 hekate (ha) yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.
“Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) harus dapat mengambil bagian dalam menyukseskan program tersebut,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Gapki di Istana Wapres, dikutip Antara, Sabtu (4/3/2023).
Menurut Syahrul, luas areal tutupan kelapa sawit nasional mencapai 16,38 juta ha. Dari total lahan itu, sekitar 6,9 juta ha merupakan milik pekebun sawit rakyat. “Namun kondisi kebun sawit rakyat kita terus menghadapi tantangan besar terkait produktivitas dan capaian peremajaan,” katanya.
Syahrul mengatakan kemitraan antara perusahaan kelapa sawit besar (swasta dan BUMN) dengan perkebunan rakyat harus diperkuat. Kemitraan ini akan mendorong peningkatan produktivitas kebun sawit rakyat, salah satunya melalui peremajaan sawit rakyat (PSR).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), kata Mentan, nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2022 sebesar Rp 640,56 triliun atau naik 3,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sub sektor perkebunan terus menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar R p622,37 triliun (97,16%). Ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada 2022 paling besar disumbang oleh komoditas kelapa sawit dengan nilai Rp 468,64 3 triliun (75,30%).
“Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan di antaranya kelapa sawit sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat,” kata Syahrul.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini