Mitratel Kantongi Laba Bersih Rp 1,78 Triliun Sepanjang 2022
Jakarta, Beritasatu.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, membukukan pendapatan Rp 7,72 triliun pada 2022, atau naik 12,5% dari Rp 6,86 triliun pada 2021.
Pertumbuhan kinerja top line emiten menara anak usaha Telkom ini, diikuti kenaikan laba tahun berjalan sekitar 29,25% (yoy) menjadi Rp 1,78 triliun tahun lalu dari Rp 1,38 triliun tahun sebelumnya. Mayoritas pendapatan MTEL masih berasal dari biaya sewa menara telekomunikasi senilai total Rp 7,04 triliun yang naik 15,86% (yoy).
Sedangkan dari pendapatan jasa konstruksi, anak usaha BUMN tersebut memperoleh Rp 666,77 miliar tahun lalu. Sisanya, Mitratel mengantongi pendapatan dari jasa perencanaan pendirian menara telekomunikasi dari pihak berelasi sejumlah Rp 600,6 juta pada 2022.
"Manajemen mengharapkan bahwa sebagian besar harga transaksi yang dialokasikan untuk kontrak yang belum dipenuhi pada 31 Desember 2022 akan diakui sebagai pendapatan non-sewa tower pada periode pelaporan berikutnya,” jelas manajemen Mitratel dalam laporan keuangan yang dirilis Senin (6/3/2023).
Manajemen Mitratel menyebutkan, kewajiban kinerja yang belum dipenuhi pada 31 Desember 2022, diharap dapat direalisasikan dalam satu tahun adalah Rp 15,78 miliar dan lebih dari satu tahun adalah Rp 44,33 miliar.
Di sisi lain, Mitratel mencatatkan pendapatan yang diterima di muka dari sewa menara telekomunikasi oleh pihak berelasi, yakni PT Telekomunikasi Selular senilai Rp 605,58 miliar tahun lalu. Selanjutnya, sewa menara pihak ketiga membukukan pendapatan Rp 642,82 miliar yang sedikit menurun dari tahun sebelumnya Rp 683,58 miliar.
Mitratel juga mendapat uang muka pekerjaan mekanik kelistrikan dari pihak berelasi sebesar Rp 11,36 miliar dan uang muka pengurusan IMB PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 1,55 miliar.
"Akun ini merupakan penerimaan kas dari pelanggan sehubungan dengan perjanjian sewa dan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan jasa terkait kepada pelanggan,” jelas manajemen MTEL.
Baru-baru ini, Mitratel menandatangani perjanjian penjualan bersyarat 997 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp 1,64 triliun. Aksi korporasi ini menambah aset dan tenant Mitratel dari Indosat dan penyewa menara dari mitra bisnis lainnya.
Kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dan CEO IOH Vikram Sinha, Sabtu (18/2/2023). Adapun, transaksi antara Mitratel dan Indosat diproyeksi rampung pada kuartal I 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini